Untuk mengetahui penyebab pasti kematian para korban, telah dilakukan autopsi terhadap sembilan dari 12 korban Mbah Slamet.
Autopsi ini dilakukan oleh tim forensik Biddokes Polda Jateng, Senin (3/4/2023), yang dipimpin langsung oleh Kabid Dokkes Polda Jateng, Kombes Sumy Hastry Purwanti.
Berdasarkan hasil pemeriksaan forensik, terungkap enam jenazah berjenis kelamin laki-laki dan tiga perempuan.
Sumy Hastry mengungkapkan rata-rata usia korban Mbah Slamet itu antara 25 hingga 50 tahun.
"Usianya antara 25 hingga 50 tahun," ungkapnya, Selasa (4/4/2023), dikutip dari TribunJateng.com.
Baca juga: Mbah Slamet Ungkap Reaksi Korban setelah Minum Potasium dan Obat Penenang: Muntah hingga Tak Teriak
Lebih lanjut, Sumy Hastry mengatakan kondisi jenazah masih dalam keadaan pembusukan berlanjut.
Tim forensik Biddokes Polda Jateng, kata Sumy Hastry, memperkirakan para korban sudah meninggal sejak enam hingga 24 bulan lalu.
Terkait penyebab kematian para korban, dipastikan lemas karena racun.
Meski demikian, soal racun yang digunakan Mbah Slamet, Sumy Hastry mengatakan masih menunggu hasil laboratorium forensik.
"Kami perkirakan waktu kematian antara enam bulan sampai 24 bulan," ujarnya.
"Racunnya jenis apa nanti menunggu hasil laboratorium forensik," sambungnya.
Mbah Slamet Tak Ingat Nama-nama Korbannya
Menurut pengakuan Mbah Slamet, ia telah beraksi menjadi dukun pengganda uang sejak 2020.
Ia mengaku bisa menggandakan uang hingga Rp5 miliar.