News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Dukun Sadis di Banjarnegara

Pasutri Irsad & Wahyu Korban Mbah Slamet Sosok Ramah, Peci Tapis Jadi Kenangan Terakhir bagi Tukidi

Penulis: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Peti Jenazah Irsad dan Wahyu Triningsih, korban pembunuhan dukun pengganda uang Mbah Slamet di Banjarnegara tiba di Pesawaran Lampung, Sabtu (8/4/2023) pukul 03.00 WIB. Tetangga mengenal pasutri ini sebagai sosok yang ramah dan mudah berinteraksi.

"Atas difasilitasinya pengiriman jenazah hingga sampai ke rumah duka," pungkasnya.

Dua Pasutri Sahabat Dekat

Selain pasutri Irsad dan Wahyu Triningsih, pasutri Suheri dan Riani juga berasal dari Pesawaran Lampung.

Ternyata kedua pasutri ini merupakan sahabat dekat.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kapolres Pesawaran, AKBP Pratomo Widodo saat diwawancarai pada Rabu (5/4/2023).

Pratomo menjelaskan, bahwa kedua pasutri tersebut telah saling mengenal dan keduanya sama-sama melakukan keberangkatan ke lokasi dari Slamet Tohari.

"Dan memang sebenarnya para korban saling memberi tahu dan kemudian berangkat kesana," kata Pratomo.

Terkait hubungan antara siapa yang mengenalkan Slamet Tohari kepada dua pasutri tersebut, Polres Pesawaran masih mendalami perantaranya.

"Jadi, siapa yang memperkenalkan kepada Slamet Tohari ini ada satu orang," ucap Pratomo.

Dan sampai saat ini masih akan berkoordinasi dengan Polres Banjarnegara untuk mengambil keterangan dari seorang perantara tersebut.

"Terkait apakah perantara itu terlibat atau tidak," katanya.

"Atau bisa juga perantara itu merupakan seorang korban," jelas dia.

Awal Mula Terbongkarnya Kasus Pembunuhan

Kasus pembunuhan dengan modus penggandaan uang ini terbongkar dari pesan WhatsApp korban Paryanto kepada anaknya.

Anaknya lantas melapor ke polisi, setelah diinterogasi, tersangka Slamet Tohari mengaku telah membunuh lima orang.

Para korbannya dikubur di lokasi sama di jalan setapak area perkebunan Dusun Balun, Wanayasa, Banjarnegara.

"Awalnya mengaku lima, setelah dibongkar ternyata ada sejumlah mayat lain," ucap Kapolda Jateng.

Polisi sejauh ini telah menemukan 12 jasad dari berbagai liang berbeda dari area kebun milik tersangka.

Dua jasad telah teridentifikasi, sisanya masih polisi dalami.

"Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama," ujar Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.

Berikut nomor liang dan asal korban yang dikuburkan:

Para korban lainnya dipendam oleh tersangka, dibagi ke dalam beberapa liang.

Menurut pengakuan tersangka, korban Paryanto (53) asal Sukabumi dikubur di liang nomor 1.

Satu warga asal Gunung Kidul laki-laki dikubur di liang nomor 2.

Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.

Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.

Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur dalam satu liang bersama sang kekasih di liang nomor 5.

Dua warga Jogja dikubur di lubang yang sama di liang nomor 6.

"Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang," imbuh Kapolda.

12 belas jasad tersebut telah diperiksa oleh Tim Forensik Polda Jateng.

(Tribunlampung.co.id/Oky Indra Jaya) (Tribun Jateng) (Tribunnews)

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Perajin Tapis Lampung Tewas Dibunuh Dukun Pengganda Uang Banjarnegara Sempat Bagi Peci

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini