Setelah orang tuanya meninggal dunia beberapa tahun lalu, pekerjaan tersebut dilanjutkan olehnya.
Maka setiap hari, Salman melayani warga yang datang ke rumahnya untuk diminta bantu urut, dan dia melakukan semampunya.
Ada pasien yang disarankan untuk diperiksa di rumah sakit dulu, ada juga pasien yang belum bisa diurut.
Biasanya, kata keluarga dekat, setiap orang yang akan diurut tetap ditanyakan sebab musababnya, setelah diketahui penyebab sakit maka ia mengurut, ada juga pasien yang dianjurkan berobat ke rumah sakit dulu sebelum diurut.
Tak ada obat, tak ada penginapan
Dalam pengobatan tempat Salman tidak ada obat apapun dan tidak ada penginapan untuk pasien.
“Pasien datang ke rumah, ditanyakan kenapa sakit, kemudian diurut, Salman tidak menyediakan obat, obatnya banyak di apotek atau rumah sakit,” ujar keluarga dekat.
Pekerjaan mengurut yang dilakukan Salman atau bang Man, artinya tidak memerlukan tempat khusus di komplek rumah.
Begitu pasien datang dan ada waktu mengurut, maka ia sambil keliling langsung mengurut.
Baca juga: Ini Tanggapan Dokter Spesialis Bedah Tulang soal Viral Pengobatan Ida Dayak
“Misalnya, anak dalam gendongan ibunya, sambil berbicara langsung diurut,” ujar keluarga dekat.
Pekerjaan yang dilakukan untuk membantu warga yang sakit, tidak ada aturan dan tidak ada patokan harga.
Ia menjalankan pesan orang tua dulu, bila tidak mungkin diurut, maka jangan diurut.
Bang Man kembali disela-sela melayani pasien kembali menimpali bahwa praktik urut yang dijalankannya tidak ada jadwal khusus.
Kadang-kadang dilakukan pagi, siang atau sore dan lebih sering sore hari, tidak ada waktu tertentu mengurut karena takut tidak dapat ditepati nantinya.