Korban juga dikenal sering menggunakan perhiasan ketika berpergian.
"Setiap hari suka memakai perhiasan. Gelang, kalung, cincinnya besar-besar. Katanya itu semua perhiasannya itu totalnya satu ons," bebernya.
Kronologi Penemuan Korban
Kakak ipar korban, Suyati (71), menemukan jasad korban pertama kali di dapur rumah dalam keadaan penuh luka.
Suyati yang tinggal tidak jauh dengan rumah korban curiga karena korban tidak kunjung membuka warungnya ketika pagi hari.
Baca juga: Jalani Rekonstruksi, Pelaku Mutilasi di Sleman Peragakan 64 Adegan di 8 Lokasi
Menurut Suyati, setiap pukul 06.00 WIB korban sudah membuka warungnya.
Ia tiba di rumah korban pukul 06.30 WIB dan pergi ke belakang rumah untuk memanggil korban.
Namun, korban sudah meninggal dalam posisi tengkurap.
"Tadi mau beli gula pasir, dia kan jualan di depan. Enggak ada di depan, jadi ke belakang buat membayar. Biasanya memang kalau enggak ada di depan, ya di belakang," terangnya.
Merasa kaget, Suyati berteriak dan membuat para warga berdatangan ke rumah korban.
Suyati kemudian melaporkan kasus ini ke kakak kandung korban yang merupakan suaminya.
"Saya sebelumnya juga tak mendengar ada cekcok atau apa," jelasnya.
(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSolo.com/Tri Widodo)