Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Korps Lalu Lintas Polri telah melakukan pemetaan terhadap sembilan titik di ruas Tol Trans Jawa yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas atau Black spot selama masa perjalanan mudik lebaran tahun 2023.
Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korlantas Polri, Brigjen Aan Suhanan mengatakan alasan sembilan titik itu menjadi lokasi black spot lantaran di momen mudik sebelumnya banyak terjadi kecelakaan yang mengakibatkan korban luka berat hingga meninggal dunia.
Baca juga: 40.000 Orang Pendatang Baru Diperkirakan Masuk Jakarta Usai Mudik Lebaran 2023
"Jarak radius dari titik black spot 500 meter, poin laka (kecelakaan) minimal 30 atau lebih laka menyebabkan meninggal dunia 30 point, luka berat 5 point dan luka ringan 1 point," jelas Aan dalam keterangan resminya, Minggu (16/4/2023).
Adapun data itu pihaknya dapat usai mencatat kejadian di dua tahun periode perjalanan mudik lebaran sebelumnya.
Berikut adalah sembilan black spot atau titik yang rawan terjadi kecelakaan lalu lintas selama masa perjalanan mudik lebaran 2023 berdasarkan data Korlantas Polri:
1. Jakarta-Merak Tol Road KM 68
2. Jakarta-Merak Tol Road KM 64
3. Jakarta-Cikampek Tol Road KM 48
4. Jakarta-Cikampek Tol Road KM 66 A
5. Tol Cikopo-Paliaman KM 78
6. Tol Cikopo-Paliaman KM 131
7. Solo-Ngawi Tol Road KM 552
8. Solo-Ngawi Tol Road KM 569
9. Ngawi-Kertosono Tol Road KM 639
Baca juga: Arus Mudik Lebaran 2023 Sudah Mengalami Peningkatan di Beberapa Titik, Termasuk Stasiun Senen
Polri Prediksi 123,8 Juta Orang Akan Mudik
Polri memprediksi arus mudik libur lebaran 1444 Hijriah atau tahun 2023 ini bakal mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Prediksi peningkatan arus mudik libur lebaran tahun ini salah satunya lantaran sudah dicabutnya aturan Pembatasan Pemberlakuan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19.
Mengenai hal ini, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) jumlah masyarakat yang akan mudik tahun ini diprediksi mencapai 123,8 juta orang.
"Hal tersebut bila dibandingkan dengan tahun 2022 mengalami peningkatan 14,2 persen. Tahun 2022 arus mudik diperkirakan mencapai 85,5 juta orang," jelas Dedi kepada wartawan di Jakarta Selatan, Selasa (28/3/2023).
Selain faktor dicabutnya PPKM oleh pemerintah, dijelaskan Dedi terdapat beberapa faktor lain salah satunya karena saat ini memasuki fase pra endemi.
Faktor peningkatan ekonomi juga menjadi hal utama bakal meningkatnya jumlah masyarakat yang melakukan mudik libur lebaran.
"Keempat tidak adanya pembatasan atau pelarangan perjalanan serta peningkatan persepsi positif masyarakat atas penyelenggaraan angkutan lebaran pada tahun 2022 lalu," ucapnya.
Menyikapi hal ini pihaknya pun dikatakan Kadiv Humas telah mempersiapkan segala sesuatunya guna melancarkan potensi peningkatan arus mudik tahun ini.
"Sejumlah persiapan dilakukan pemerintah dalam rangka memenuhi kenyamanan dan keamanan layanan masyarakat yang berkaitan dengan persiapan sarana prasarana transportasi publik maupun ketersediaan distribusi pangan," pungkasnya.