Perusakan juga dilakukan pada Pos Polisi Kanaan, serta Kantor Ditlantas Polda NTT.
Asadoma menambahkan, kendaraan dinas Polri yang dirusak dibakar berjumlah empat unit berupa satu unit mobil jenis Sedan Satlantas Polresta Kupang Kota dibakar, satu unit sepeda motor yang dirusak, satu unit sepeda motor yang dibakar, serta satu unit mobil kijang dirusak.
Selain itu, empat anggota Polri mengalami luka-luka saat kejadian penyerangan di GOR Oepoi Kupang.
"Empat anggota Polri yang mengalami luka mendapat perawatan tiga orang di RSB Titus Uly dan satu orang di RST Wira Sakti," ujarnya.
Sedangkan penyerangan di Rumah Jabatan Kapolda NTT yang diduga mendapat serangan dari sekelompok orang.
Baca juga: Rusuh di Kupang, Kapolda NTT: 4 Anggota Polisi Alami Luka, 5 Kendaraan Dirusak dan Dibakar
Kapolda NTT, Irjen Pol Johni Asadoma mengaku kejadian saat itu ada sekitar 20 unit sepeda motor yang berputar di perempatan lampu merah selama beberapa kali.
Aksi konvoi selama beberapa kali dengan sepeda motor knalpot racing mengganggu kenyamanan namun tidak melakukan pengrusakan sehingga anggota yang bertugas di rumah dinas langsung mengambil tindakan untuk melakukan pengusiran terhadap sekelompok orang tak dikenal tersebut.
"Pelaku pengrusakan tidak dikenal karena kondisi saat itu gelap, dan tidak bisa membedakan antara anggota atau warga sipil, sehingga tim gabungan masih melakukan investigasi," ungkap Kapolda Asadoma.
Dalam kesempatan itu, Kapolda NTT Irjen Pol Johni Asadoma didampingi Kasrem 161/ Wira Sakti, Simon P Kamlasi, Binter Lanud El Tari, Letkol Adam Toaha, Asrena Lantamal VII, Kolonel P. Ahmad Afandi, Penjabat Wali Kota Kupang, George Hadjoh, dan Kabid Humas Polda NTT, Kombes Pol Ariasandy.
TNI AL dan AU bantah terlibat
Dalam keterangan pers, Lantamal VII dan Lanud El Tari membantah anggotanya terlibat dalam kericuhan.
Baca juga: Kapolda NTT Beberkan Kronologi Kerusuhan di Kupang, Berawal dari Salah Paham Anggota Polisi-POM AD
Kasi Pembinaan Personel (binpers) Lanud El Tari, Letkol Adm Adam Toaha setelah mendapatkan informasi kericuhan itu, pihaknya langsung melakukan apel pengecekan anggota dan jumlah semuanya lengkap.
"Kami melakukan apel pengecekan anggota pada dinihari pukul 03.00 Wita, dan tidak ada satu pun anggota yang berada di luar mako saat kejadian itu," ungkap Adam.
Hal senada juga diungkapkan Asrena Lantamal VII, Kolonel Laut (P) Ahmad Afandi mengatakan pihaknya melakukan apel kelengkapan pada pukul 03.00 Wita untuk mengecek keterlibatan anggota TNI AL.