Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Relawan Orang Muda Ganjar (OMG) Sulawesi Selatan bersama warga Dusun Buloa, Desa Rappolemba bergotong royong memperbaiki pembatas Jembatan Balangkaliki setelah lebih dari 10 tahun terputus akibat kendaraan berat.
Perbaikan pembatas jembatan yang berlokasi di Dusun Buloa, Desa Rappolemba, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan itu merupakan permintaan dari warga setempat.
Memanfaatkan momen akhir pekan, anak-anak muda simpatisan Ganjar Pranowo itu tampak begitu bersemangat.
Suasana kebersamaan terasa kental demi satu tujuan, yaitu keselamatan warga.
"Berkaitan dengan program yang direncanakan oleh OMG yang pertama kami tetap menerima saran dan juga masukan oleh masyarakat," kata Koordinator Wilayah OMG Sulsel, Muh. Rais Auliya Razak, Sabtu (27/5/2023).
Baca juga: Relawan Ganjar Gelar Pasar Murah, Ratusan Paket Sembako Diserbu Warga Tangerang
Akses penghubung antara Desa Rappolemba dan Kelurahan Cikoro di Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Gowa telah memakan korban lantaran pembatas jembatan sementara hanya disanggah oleh sejumlah batang bambu.
"Kegiatan kami ini merenovasi pembatas jembatan yang di mana kemarin sempat memakan beberapa korban di antaranya ada yang meninggal dan luka-luka," jelas Rais.
Proses pengerjaan renovasi dimulai Sabtu (27/5/2023) dan diperkirakan bakal rampung, Senin (29/5/2023).
Baca juga: Politikus PDIP Klaim Mayoritas Relawan Jokowi Dukung Ganjar Pranowo di 2024
Guna memudahkan pengerjaan, pihaknya juga menyerahkan stimulus bahan bangunan seperti pasir, papan triplek, dan semen.
Dia berharap setelah perbaikan pembatas Jembatan Balangkaliki selesai dikerjakan, bisa meningkatkan rasa aman dan nyaman masyarakat maupun pengendara yang melintas.
"Harapannya adalah supaya masyarakat yang ada di sini merasa tetap aman dan juga merasa terbantu," kata Rais.
Renovasi ini pun mendapat respons positif dari warga setempat, salah satunya Alam (21) selaku Ketua Kelompok Pemuda Desa Rappolemba.
Menurut dia, warga tak perlu khawatir lagi lantaran bakal ada tembok pembatas dari gotong royong yang digagas OMG Sulsel kali ini.
"Kalau pembatas yang putus itu lumayan lama, kalau gak salah sudah lebih 10 tahunan. Kalau saya dengan adanya perbaikan ini sangat memberikan manfaat besar dan juga keselamatan masyarakat paling tidak bisa terjaga sedikit," jelas Alam.