TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini gambaran peta politik di Depok dan Sleman, dua wilayah yang disebut-sebut bakal menjadi tempat putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep mencalonkan diri sebagai kepala daerah dalam Pemilu 2024.
Kaesang Pangarep santer disebut bakal terjun ke dunia politik mengikuti jejak kakak kandung dan kakak iparnya, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
Suami Erina Gudono ini disebut-sebut bakal maju sebagai calon wali kota atau calon bupati.
Hingga saat ini, belum diketahui pasti dimana Kaesang bakal mencalonkan diri.
Namun, terdapat setidaknya dua wilayah yang disebut-sebut bakal menjadi lokasi Kaesang mencalonkan diri yakni Kota Depok, Jawa Barat dan Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Lantas bagaimana peta politik di dua wilayah itu? Akankah Kaesang bisa memenangi Pilkada apabila maju di Depok atau Sleman? Diolah dari berbagai sumber, berikut ulasan dan gambaran peta politiknya:
1. Peta politik di Depok
Munculnya nama Kaesang dalam bursa wali kota Depok seiring munculnya baliho bergambar Kaesang yang dipasang oleh Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Baliho itu bertuliskan 'PSI Menang, Walikota Kaesang', dengan Kaesang memakai baju putih dan tangan kirinya memegang bunga mawar merah.
Baca juga: Siap Terjun ke Dunia Politik, Kaesang Ungkap Rencana Jadi Wali Kota: Solo atau Sleman Boleh
Baliho Kaesang Wali kota yang dipasang di Jalan Raya Margondo, Beji, Kota Depok belakangan ini viral di media sosial.
Kaesang mengakui pemasangan baliho itu atas seizin dirinya.
Bahkan, Kaesang mengaku dirinyalah yang menyuplai foto untuk bahan pembuatan baliho.
"Yang ngasih gambarnya saya kok. Lihat nanti gimana (perkembangannya)," kata Kaseang, Minggu (4/6/2023).
Lantas, seperti apa peluang Kaesang di Depok?
Dari sisi kekuatan politik, Kota Depok selama ini bisa disebut sebagai kandang Partai Keadilan Sosial (PKS).
Wali Kota Depok saat ini yang sudah menjabat dua periode, Mohammad Idris Abdul Somad merupakan kader PKS.
Begitupula dengan Wali Kota dua periode sebelumnya, Nur Mahmudi Ismail juga merupakan kader PKS.
Dari sisi kekuatan di DPRD, PKS juga merupakan partai pemenang Pemilu dengan memiliki 12 kursi dari 50 kursi DPRD.
Di urutan kedua ada PDIP dan Gerindra yang sama-sama meraih 12 kursi.
Diurutan selanjutnya ada Golkar dengan 5 kursi, PAN 4 kursi, Partai Demokrat dan PKB sama-saa meraih 3 kursi.
Ketangguhan PKS dalam Pilkada Depok 2020 teruji dengan kemenangan Mohammad Idris Abdul Somad yang berpasangan dengan Imam Budi Hartono.
Pasangan yang diusung PKS, Partai Demokrat dan PPP ini berhasil mengalahkan pasangan Pradi Supriatna dan Afifah Alia yang diusung Gerindra, PDIP, Golkar, PAN, PKB dan PSI.
Mohammad Idris Abdul Somad dan Imam Budi Hartono meraih suara 415.657 suara atau 55,54 persen unggul atas lawannya yang meraih sebanyak 332.689 suara atau 44,46 persen suara.
2. Peta politik di Sleman
Lantas bagaimana dengan peluang Kaesang di Sleman?
Sleman merupkan kota tempat tinggal istri Kaesang Pangarep, Erina Gudono.
Dari sisi kekuatan politik, Sleman bisa dibilang merupakan kandang PDIP.
Bupati Sleman saat ini, Kustini Sri Purnomo merupakan istri dari Bupati Sleman periode 2016 - 2021, Sri Purnomo.
Kustini Sri Purnomo yang berpasangan dengan Danang Maharsa memenangi Pilkada 2020 setelah mengalahkan dua pasangan lainnya yakni Danang Wicaksana Sulistya-Agus Cholid dan Sri Muslimatun-Amin Purnama.
Pasangan Kustini Sri Purnomo - Danang Maharsa diusung PDIP dan PAN.
Tak hanya menguasai eksekutif, PDIP juga menguasai legislatif.
Baca juga: Relawan Gerakan Ganjar Depok Fokus Garap Pemilih Generasi muda, Pesantren, dan Influencer
DI DPRD Sleman, PDIP mendominasi dengan memiliki 15 kursi dari 50 kursi DPRD.
Disusul PKB, Gerindra, PKS dan PAN masing-masing mendapat jatah 6 kursi.
Sementara Partai Golkar hanya berhasil memperoleh 5 kursi.
Terakhir Partai Nasdem dan PPP yang berada di urutan terakhir dengan perolehan masing-masing 3 kursi.
(Tribunnews.com/Daryono)