TRIBUNNEWS.COM - Seorang anggota Brimob Polda Riau bernama Bripka Andry Darma Irawan menjadi viral di media sosial.
Bripka Andry curhat ke media sosial pribadinya karena tak terima dimutasi demosi.
Berdasarkan penelusuran Tribunnnews.com, Bripka Andry curhat soal mutasinya lewat akun Instagram @andrydarmairawan07.2 pada Minggu (4/6/2023).
Bripka Andry mengaku dimutasi demosi dari Batalyon B Pelopor di Menggala Junction Rokan Hilir (Rohil) ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru, Riau.
Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 kemarin.
"Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan," katanya.
Baca juga: Viral Wanita Ditabrak Pacar karena Cemburu, Pelaku Sempat Pura-pura Menolong, Korban Lapor Polisi
Bripka Andry melanjutkan ceritanya, ia ditemani ibunya yang sedang sakit komplikasi akhirnya menghadap Dansat Brimob Polda Riau, Kombespol Ronny Lumban Gaol.
Bripka Andry meminta atasannya untuk mempertimbangkan soal mutasi demosi.
"Ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.
Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan, 'Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan'," tulis Bripka Andry.
Ungkit setoran Rp650 Juta
Bripka Andry membela diri sudah melakukan banyak hal termasuk perihal uang setoran dengan total ratusan juta rupiah.
Uang tersebut diberikan kepada atasannya di Batalyon B Pelopor, Kompol Petrus H Simamora.
"Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut di kantor Batalyon.
Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya," lanjut Bripka Andry.
Baca juga: Fakta Kakek Juhani, Jemaah Haji yang Viral Minta Turun dari Pesawat karena Ingin Beri Makan Ayam
Bripka Andry dalam curhatnya menyebut, uang dikirim ke rekening pribadi Danyon.
Uang dikirim sejak bulan Oktober 2021 lalu sampai bulan Februari 2023
"Sebelum saya dimutasi, saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan," tutupnya.
Lewat @andrydarmairawan07.2, Bripka Andry juga mengunggah bukti tranfer uang dengan nama penerima Petrus Hottiner Sima.
Kompol Petrus dicopot dari jabatannya
Buntut dari curhatan Bripka Andry, kini Komandan Batalyon Maggala Polda Riau, Kompol Petrus dicopot dari jabatannya.
Informasi itu dibenarkan Kabid Propam Polda Riau, Kombes Pol Johanes Setiawan.
"Kompol Petrus pun saat ini sudah dicopot jabatannya dalam rangka pemeriksaan," katanya, dikutip dari TribunPekanbaru.com.
Johanes mengaskan, pihaknya masih mendalami perihal curhatan Bripka Andry.
Baca juga: Kakek Juhani, Jemaah Haji Lansia yang Videonya Viral Ternyata Rutin Beri Makan Ayam
Propam Polda Riau sudah meminta keterangan 8 orang saksi.
Sementara perihal uang setoran yang capai ratusan juta belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Terkait setoran ini masih di dalami, nanti pembuktiannya ada di sidang," tegas dia.
Isi curhatan lengkap Bripka Andry
Ijin menyampaikan, Saya Bripka Andry Darma Irawan, S.A.P
Saya sebelumnya berdinas di Batalyon B Pelopor Sat Brimob Polda Riau yang berada di Menggala Junction Kabupaten Rokan Hilir.
Saya dimutasi Demosi tanpa ada kesalahan dari Batalyon B Pelopor ke Batalyon A Pelopor yang berada di Pekanbaru.
hari Jum'at tanggal 3 Maret 2023 Sprint Mutasi keluar dan hari Rabu tanggal 8 Maret 2023 saya sudah Penghadapan ke tempat baru.
Karena saya mengurus ibu kandung yang sedang sakit komplikasi,
ibu kandung saya mengajak ke Pekanbaru menemui Dansat Brimob Polda Riau untuk meminta pertimbangan terkait mutasi saya.
Kombespol Ronny Lumban Gaol, S.I.K selaku Dansat Brimob saat ditemui mengatakan,
"Kamu gak ada salah, kamu terlalu lama disana, terlalu nyaman dan kamu tidak ada kontribusi kepada satuan"
Setelah mendengar penjelasan itu,
Saya menyampaikan "mohon ijin komandan, Saya sudah melakukan semua perintah Danyon saya, dari pengajuan proposal pembangunan polindes ke Pemda Rohil dan sudah terbangun klinik tersebut dikantor Batalyon.
Baca juga: Aktivis Pemerhati Hewan Jelaskan Soal Kondisi Singa Thori yang Viral
Selain itu saya juga diminta mencarikan uang dari luar oleh Danyon dan sudah saya setorkan sebesar 650 juta ada bukti-bukti transfernya"
Beliau menjawab,
"Saya tidak ada menerima uang tersebut. Sekarang kamu pulang dan jalani mutasi kepekanbaru" Setelah itu saya dan ibu kembali pulang.
Ibu saya merasa pusing dan terjatuh sehingga saya membawa ibu saya berobat.
Ijin menjelaskan, Sebelumnya Saya diperintahkan oleh Danyon saya Kompol Petrus H Simamora, S.Sos untuk membantu dan mencari dana dari luar kantor. Saya laksanakan perintah itu dari bulan Oktober 2021 lalu.
Saya laksanakan perintah itu dengan berkoordinasi kepada rekanan yang ada di lapangan. Sampai bulan februari 2023 saya sudah mengirimkan sejumlah *650 jutaan* ke rekening pribadi Danyon saya dengan nomor rekening 1720001467473 Bank Mandiri an. Petrus Hottiner Simamora ada bukti-bukti transfernya.
Uang ini khusus ke rekening pribadi Danyon, Lain lagi dana kebutuhan yang beliau perintahkan, serta juga ada yang saya serahkan secara tunai kepada Kompol Petrus dibuktikan dengan chat WhatsApp.
Sebelum saya dimutasi, Saya diminta oleh Kompol Petrus mencari dana sebesar 53 juta untuk membeli lahan.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)(TribunPekanbaru.com/M Iqbal)