Ridwan Kamil juga berharap agar pihak Ponpes Al Zaytun bersikap kooperatif dan tidak menghalangi proses pengumpulan data yang dilakukan oleh tim investigasi.
Pasalnya, berdasarkan catatan, pengurus Ponpes Al Zaytun telah beberapa kali menolak ajakan berdialog dari sejumlah pihak yang hendak mengklarifikasi dugaan adanya ajaran sesat.
"Kami meminta Al Zaytun untuk kooperatif karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya."
"Sering menolak mereka-mereka yang mencoba untuk tabayyun atau berdialog untuk mengetahui," jelasnya.
Menurut Ridwan Kamil, jika nanti hasil tim investigasi ditemukan bukti pelanggaran, maka pemerintah akan melakukan tindakan.
"Maka akan ada tindakan-tindakan lain, tapi belum bisa disimpulkan, karena timnya baru akan bekerja selama 7 hari," tandasnya.
Kejanggalan Ponpes Al Zaytun Dibongkar Mantan Pengurus
Sementara itu, mantan pengurus membongkar sederet kejanggalan di Ponpes Al Zaytun.
Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan menyebut praktik yang dilakukan Ponpes Al Zaytun adalah gerakan makar.
Ia menyebut, ponpes tersebut melakukan gerakan politik untuk mendirikan negara di dalam negara.
Ia pun meminta agar pemerintah cepat bertindak.
Menurutnya, jika dibiarkan, gerakan ponpes tersebut akan membahayakan keutuhan negara.
Baca juga: Ridwan Kamil Ungkap Pengurus Ponpes Mahad Al-Zaytun Indramayu Berkali-kali Tolak Ajakan Dialog
"Sejatinya ini adalah gerakan makar NII," ujarnya, Minggu (18/6/2023), dilansir TribunJabar.id.
Ken Setiawan mengatakan, MUI dan Kemenag sebenarnya sudah mengetahui perihal gerakan tersebut.