Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru di Tapanuli Selatan menjadi contoh keberpihakan Pemerintah Daerah (Pemda) pada investasi berbasis energi baru terbarukan (EBT) dalam memenuhi kebutuhan energi Sumut.
PLTA Batang Toru diharapkan dapat menarik para investor untuk masuk ke Sumut.
"PLTA Batang Toru ini kami harapkan dapat mendatangkan investor-investor lain masuk ke daerah Sumut," kata Edy Rahmayadi, dikutip Kamis (22/6/2023).
Selain itu PLTA Batang Toru juga diharapkan menjadi sumber energi baru untuk memenuhi kebutuhan listrik warga Sumut.
Baca juga: Gunakan Pendanaan dari Investor, Travelio Kembangkan jangkauan Layanan Manajemen Properti
"Saya berharap proyek ini berjalan dengan baik. Potensi energi PLTA Batang Toru itu tinggi, jadi bersama-sama harus mendukung," terang dia.
Lewat PLTA Batang Toru ini, Edy berharap kebutuhan listrik di wilayah Sumatra Utara dapat terpenuhi, utamanya saat beban puncak listrik terjadi.
Sehingga aktivitas masyarakat masih bisa terus berjalan dengan normal selama 24 jam tanpa kendala suplai listrik.
Berdasarkan data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), bauran EBT di wilayah Sumut baru mencapai 43,47 persen.
Sedangkan, kapasitas sumber energi listrik yang berasal dari PLTA baru menyumbangkan sekitar 10 MW.
PLTA Batang Toru merupakan salah satu program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan listrik ramah lingkungan sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi dengan kapasitas mencapai 510 MW.
PLTA Batang Toru dikembangkan dan dikelola oleh PT North Sumatera Hydro Energy (NSHE) pada wilayah seluas 122 hektare di Tapanuli Selatan dengan nilai investasi proyek diperkirakan sebesar Rp 21 triliun.