TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video kurang menyenangkan saat momen pengumuman Ujian Tulis Berbasis Komputer-Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2023 menjadi viral di media sosial.
Calon mahasiswi tersebut mengalami kekerasan dari keluarganya lantaran tidak lolos pada pilihan pertama, tetapi diterima di pilihan kedua UTBK SNBT.
Kejadian tersebut diunggah oleh akun TikTok @kristina28 pada Kamis (21/6/2023).
Dalam video berdurasi 49 detik itu merekam kejadian pengunggah saat berada di kamar.
Kemudian ia menghampiri pintu karena salah satu anggota keluarganya tampak berbicara dengan nada tinggi.
Setelah berada di ambang pintu, korban dipukuli oleh keluarganya hingga membuat korban menangis.
Baca juga: Viral Setelah Anies Cerita, Ini Kisah Tongkat Pangeran Diponegoro dan Maknanya Menurut Mitologi Jawa
Diberitakan TribunJakarta.com, Kristina mengikuti UTBK SNBT pada 8 Mei 2023 lalu.
Dalam SNBT, ia memilih kampus Universitas Tadulako Palu, Sulawesi Tengah dengan jurusan pertama S1 Ekonomi Akuntansi dan pilihan keduanya S1 jurusan Sosiologi.
Perempuan yang tinggal di Toraja ini kemudian merantau ke Palu untuk mengikuti ujian.
Ia pun berhasil lolos pada ujian tersebut, tetapi sayangnya bukan pada pilihan pertama, melainkan pada pilihan kedua yakni S1 Sosiologi Universitas Tadulako.
Hasil itulah yang membuat kerabatnya kecewa lantaran berjanji akan membiayai kuliah perempuan tersebut.
Karena tak terima, kerabatnya memarahi hingga meluapkan kekesalan dengan memukulinya.
Baca juga: Viral Pengunjung Kebun Raya Bogor Marah karena Tiket dan Parkir Mahal, Pengelola: Sudah Sesuai SOP
Video itu pun kemudian viral hingga warganet mengira jika pelaku kekerasan tersebut adalah orang tuanya.
Namun, ia membantah bahwa pelaku yang memukul tersebut adalah kerabatnya.
Kerabat tersebut menyanggupi dan berjanji akan membiayai proses kuliahnya.
"Di sini saya akan mengklarifikasi video saya yang lagi viral kemarin-kemarin. Di dalam video tersebut banyak teman-teman yang beranggapan bahwa yang memukuli saya adalah ibu saya."
"Namun yang sebenarnya terjadi adalah keluarga yang berjanji untuk menyekolahkan saya," katanya, Jumat (23/6/2023).
Menurutnya, kerabatnya kecewa lantaran Kristina lolos pada jurusan pilihan kedua, bukan pilihan utama yakni S1 Ekonomi Akuntansi.
Padahal kerabatnya akan membiayai kuliah jika Kristina lolos S1 Ekonomi Akuntansi sesuai kesepakatan awal.
"Jika volume HP kita dikasih full itu kedengaran sekali jika tante saya itu berkata 'gara-gara kau saya bertanya sama anakku, kurang ajar'. Jadi alasan tante saya marah sama saya itu karena pertama-tama saya pilih jurusan Ekonomi Akuntansi yang kami sudah janjikan dengan anaknya itu."
"Kalau kita ambil jurusan Akuntansi yang pertama kalau yang pilihan kedua ini saya tanya ke om-ku, tapi dia bilang yang pilihan kedua itu terserah, makanya saya pilih Sosiologi," ungkapnya.
Baca juga: Viral Rumah Program DP 0 Rupiah jadi Kos, Pemprov DKI akan Cek, Pj Gubernur Buka Suara
Tetap kuliah sambil bekerja
Diketahui, perempuan bernama Kristina itu kini sudah kembali ke Toraja setelah singgah di Kota Palu untuk mengikuti ujian.
Sesampainya di Toraja, ia menceritakan perlakuan kerabatnya kepada kedua orang tuanya.
Ia pun tetap memilih melanjutkan kuliah meskipun tidak dibiayai oleh kerabatnya.
Kristina mengaku sebagai penerima bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Hal itu diungkapkan Kristina saat diwawancarai melalui pesan TikTok.
"Saya sudah di kampung halaman dan saya juga mau lanjut kuliah mumpung KIP," ungkapnya, dikutip Tribunnews.com dari TribunJakarta.com, Sabtu (24/6/2023).
Lantaran mendapatkan dukungan orang tua, Kristina tetap mengambil kuliah di Universitas Tadulako meskipun harus membiayai kuliahnya sendiri.
"Soal itu mudah-mudahan saya ada rezeki. Sa berusaha biayai diri sendiri karena orang tuaku juga sudah tua," lanjut Kristina.
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)