"Itu hasil hubungan sama bapak kandungnya, 12 tahun lalu. Makanya sempat diusir sama warga sehingga ibu E sempat pindah-pindah kontrakan," kata T, warga setempat.
Inses Dilakukan Sejak 2013
Rudi mengungkapkan, hubungan inses ayah dengan anak kandung itu terjadi sejak 2013 hingga 2021.
"Bayi yang dilahirkan saat itu kemudian langsung dibunuh dengan cara dibekap dan dikuburkan."
"Dilakukan sejak 2013 hingga 2021 dan semua anaknya itu dilahirkan," terang Kompol Agus Supriadi.
Perintah Guru Spiritual
Masih dikatakan Agus, Rudi tega menghabisi nyawa tujuh bayi tak berdosa itu atas perintah guru spiritualnya.
"Bayi-bayi itu dibunuh karena ada perintah dari guru spiritualnya," terangnya.
Kendati demikian, pihaknya masih akan mendalami terkait motif Rudi nekat menghabisi nyawa tujuh bayinya.
"Masih kita dalami apakah motifnya ilmu spiritual atau hanya dijadikan budak seks dari anaknya itu," ujarnya.
Kronologi Temuan Kerangka Bayi
Kasus hubungan inses ayah dan anak ini terungkap setelah empat kerangka bayi ditemukan di sebuah kebun di Kelurahan Tanjung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Baca juga: Sosok Rudi, Dukun Pelaku Pembunuhan 7 Bayi di Banyumas, Lakukan Hubungan Inses untuk Ritual
Kerangka bayi pertama ditemukan pada Kamis (15/6/2023).
Kemudian, pada Selasa (20/6/2023), polisi kembali menemukan dua kerangka bayi lagi.