TRIBUNNEWS.COM – Rudi (57), pelaku pembunuhan bayi yang kerangkanya ditemukan di Banyumas, Jawa Tengah, mengakui perbuatannya.
Pelaku yang melakukan inses dengan anaknya, E (25), mengungkapkan ia lah yang membunuh bayi-bayinya itu.
Ia mengatakan bayi-bayi malang itu dibunuh dengan cara dibekap, lalu setelahnya dikubur.
"Bayi yang dilahirkan saat itu kemudian langsung dibunuh dengan cara dibekap dan dikuburkan,” ujar Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi, Senin (26/6/2023), dikutip dari TribunBanyumas.com.
Rudi yang diketahui bekerja sebagai seorang dukun pengobatan itu juga tak membantah terkait hubungan terlarangnya dengan sang anak, E.
Mirisnya, hubungan antara Rudi dan E tersebut sudah dilakukan sejak 2013 hingga 2021.
Baca juga: Ayah Kandung E, Pemilik Kerangka Bayi di Banyumas Miliki 3 Istri, Akui Lakukan Hubungan Inses
Rupanya, istri Rudi telah mengetahui perbuatan bejat sang suami terhadap anak kandungnya.
Namun, ia tak bisa berbuat banyak lantaran mendapatkan ancaman dari Rudi jika melapor ke polisi.
Bahkan, saat E melahirkan anak dari hubungan inses, ibunya juga ikut membantu proses persalinan.
“Pada saat melahirkan E dibantu oleh ibunya atau istri Rudi itu sendiri," terang Agus.
Ada anak yang masih hidup
Meski Rudi telah membunuh tujuh bayi E dan menguburnya, ternyata masih ada satu anak yang masih hidup sampai saat ini.
Sebagai informasi, kerangka bayi-bayi itu ditemukan di sebuah lahan di Kelurahan Tanjung RT1 RW 4, Kecamatan Purwokerto Selatan, Banyumas, pada Kamis (21/6/2023).
Warga yang bertempat tinggal di sekitar lahan itu, mengatakan anak pertama E dari hasil inses dengan ayahnya itu diadopsi oleh warga Semarang dan sudah duduk di bangku kelas 5 SD.
Terkait hubungan inses E dan Rudi, rupanya juga sudah menjadi kecurigaan warga sekitar.
Bahkan, keduanya sempat diusir warga sekitar.
“Makanya sempat diusir sama warga sehingga E sempat pindah-pindah kontrakan," kata seorang warga yang enggan disebutkan namanya, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Terkait sosok E, wanita berusia 25 tahun itu dikenal sebagi pribadi yang terbuka dan sering berkumpul dengan warga sekitar.
Bahkan, E sering bermain dengan anak dari warga itu.
"Sering bantu-bantu masak, kadang main-main sama anak-anak kecil di sini, pernah main sama anak saya juga.”
"Orangnya bergaul, belanja biasa, pulang kayak biasa saja," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunBanyumas/Permata Putra Sejati)