TRIBUNNEWS.COM - Inilah kabar terbaru dari kasus inses ayah dan anak di Purwokerto, Banyumas, Jawa Tengah.
Pihak kepolisian terbaru telah menangkap R (57), ayah kandung dari E (26).
R juga sudah ditetapkan menjadi tersangka, sedangkan anaknya, E, berstatus sebagai saksi korban.
Diketahui, penangkapan R ini buntut dari ditemukannya sejumlah kerangka bayi di sebuah kebun.
Kerangka bayi tersebut merupakan hasil inses dari R dan E.
Selain menetapkan R jadi tersangka, tak menutup kemungkinan ada tersangka baru, pasalnya aksi pembunuhan bayi tersebut dibantu oleh istri R.
Baca juga: Sosok Bambang Diduga Pembisik R Bunuh 7 Bayi Hasil Inses dengan Anaknya di Banyumas, Didalami Polisi
"Tersangka bisa lebih dari satu," kata Kasat Reskrim Polresta Banyumas Kompol Agus Supriadi, dikutip dari Kompas.com.
Agus menambahkan, E saat ini masih dimintai keterangan.
"Sekarang masih kami mintai keterangan di mapolres. Kondisi psikologisnya sudah baik, kemarin sempat syok," ujar Agus.
Selain itu, pihak kepolisian juga mendalami peran guru spiritual dari R.
Pasalnya, R mengaku melakukan perbuatan tersebut atas arahan guru spiritualnya.
Polisi Cari Kerangka Lainnya
Bayi hasil inses ayah dan anak ternyata tak hanya empat.
Dari keterangan R, ada tujuh bayi yang telah dibunuh.
Pihak kepolisian pun masih berupaya mencari tiga kerangka bayi lainnya yang dikuburkan di Kelurahan Tanjung, Purwokerto Selatan, Banyumas.
Baca juga: Ayah di Banyumas Inses dengan Anak dan Bunuh 7 Bayi, Mengaku Diperintah Guru Spiritual
Mengutip TribunJateng.com, pihak kepolisian pun mengerahkan anjing pelacak untuk mencari tiga kerangka lainnya.
Pencarian tersebut berdasarkan keterangan dari R.
"Pelaku mengakui dari kerangka yang ditemukan adalah miliknya dan ada 3 kerangka lagi yang ada di TKP dan Total ada 7 kerangka," ujar Agus.
R juga mengaku, telah membunuh tujuh bayi tersebut sejak 2013 hingga 2021 lalu.
Bayi-bayi yang dikuburkan tersebut dibekap hingga meninggal setelah dilahirkan oleh E.
Arahan Guru Spiritual
Pihak kepolisian juga akan mendalami motif lain dari kasus ini.
"Motif akan disampaikan berikutnya dan akan menggali lagi 3 kerangka lain di TKP yang sama," ungkapnya.
Pelaku melakukan persetubuhan dengan anak di gubug rumahnya.
Ibu dari E juga mengetahui perbuatan tersebut, namun tak berani melapor karena diancam dibunuh.
R juga mengaku, melakukan tindakan tersebut sebagai ritual atas arahan guru spiritualnya yang bernama Bambang.
"Masih kita dalami apakah motifnya ilmu spiritual atau hanya dijadikan budak seks anaknya itu," ungkapnya kepada TribunJateng.com.
(Tribunnews.com, Renald)(TribunJateng.com, Permata Putra Sejati)(Kompas.com, Fadlan Mukhtar Zain)