TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Universitas Brawijaya (UB) secara resmi memberangkatkan 14.000 mahasiswanya untuk melaksanakan Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) ke seluruh wilayah Jawa Timur.
Pangdam V Brawijaya, Mayjen TNI Farid Makruf lantas memerintahkan Babinsa untuk mengawal mahasiswa dalam melaksanakan program itu.
Hal tersebut ia sampaikan saat menghadiri dan memberikan sambutan pada acara pelepasan mahasiswa program MMD, di Gedung Samantha Krida UB, Jumat (30/6/2023).
“Dengan adanya pengawalan dari Babinsa maka masyarakat akan jauh lebih mudah menerima para mahasiswa sehingga dapat mempermudah pelaksanaan program MMD yang telah direncanakan," ungkap Mayjen TNI Farid Makruf.
"Jadikan kesempatan mengikuti program MMD ini sebagai kesempatan emas untuk menetapkan keilmuan yang dimiliki karena setelah lulus maka masyarakat juga yang akan menjadi lokasi untuk berinteraksi saat bekerja nantinya,” ungkap Farid.
Ia pun mengapresiasi adanya program MMD yang dilaksanakan oleh kampus UB ini. Untuk itu, lanjutnya, mahasiswa UB harus berterimakasih kepada kampus UB yang melaksanakan program MMD tersebut.
"Saat diceritakan program ini oleh rektor, saya langsung tertarik karena ini adalah cara dunia kampus khususnya mahasiswa untuk membantu pembangunan di negara ini di wilayah pedesaan," tutur Pangdam.
"Saya sangat mengapresiasi program MMD Universitas Brawijaya ini karena ini akan menyinergikan kekuatan di desa yang dulu namanya Tripika (tiga pimpinan kecamatan) yang akan mengawal para mahasiswa. Ini wujud penghargaan saya kepada kampus UB,” sambungnya.
Dihadapan perwakilan kelompok mahasiswa peserta program MMD tersebut, Pangdam juga menegaskan para mahasiswa UB yang menjadi peserta MMD akan bertemu dengan masyarakat yang merupakan kenyataan yang sesungguhnya ada di dalam kehidupan nyata.
“Jadikan program MMD ini menjadi tes ujian kualitas hidup kalian sebagai mahasiswa Universitas Brawijaya, sehingga kalian akan dapat sukses di masa yang akan datang,” tandasnya.
Sementara itu, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo menyebut bahwa para mahasiswa yang mengikuti program ini nantinya akan bersinergi dengan para personel Kodam V Brawijaya termasuk Babinsa di desa-desa.
“Mahasiswa UB akan belajar di desa dimana mahasiswa akan bersinergi dengan personel Kodam V Brawijaya yang ada di desa-desa, apalagi program-programnya banyak yang mirip dan dapat disinergikan,” ujar Prof. Widodo.
Ia berpesan agar mahasiswa dapat menjaga nama baik Universitas Brawijaya dimana Program MMD ini adalah media bagi mahasiswa untuk dapat belajar kondisi riil di masyarakat yang kelak akan menjadi bekal para mahasiswa setelah lulus dari kampus UB.
“Mahasiswa harus bisa mempelajari kultur masyarakat dan jangan sampai ketidakcocokan dengan kultur yang ada tersebut justru disampaikan ke sosial media,” ucapnya.