Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, David Yohanes
TRIBUNNEWS.COM, TULUNGAGUNG - Absennya Tri Suharno (55) dan istrinya, Ning Rahayu (49) saal Salat Idul Adha pada Kamis (29/6/2023) malam sempat membuat para tetangga heran.
Sebab tak biasanya pasutri warga Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur itu tak terlihat saat Salat Idul Adha di masjid setempat.
Mereka tak menduga ternyata Suharno dan Rahayu diduga menjadi korban pembunuhan, malam sebelum Hari Raya Idul Adha.
Tak hanya tetangga, NB (22), anak perempuan Suharno dan Rahayu juga sampai dua kali mencari keberadaan orangtuanya itu di rumah Jalan Raya Ngantru depan SMPN 1 Ngantru, Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur.
Baca juga: Pasutri di Tulungagung Ditemukan Tewas di Rumah, Polisi Temukan Jeratan Kabel di Leher Korban
NB sempat dua kali mendatangi rumah orang tuanya, Tri Suharno dan Ning Rahayu.
Pagi hari NB ke rumah orang tuanya. Dia sempat berkeliling namun tak menemukan keberadaan orang tuanya.
Kali kedua pada malam hari NB datang dan menemukan tubuh kedua orangtuanya sudah tak beryawa di ruangan karaoke.
Namun ternyata tak hanya NB, seorang pedagang kambing juga sempat mendatangi rumah Suharno dan Rahayu untuk menyerahkan kambing kurban pesanan pasutri itu.
Pedagang itu juga tak berhasil bertemu dengan Suharno dan Rahayu di rumah.
Bagaimana kronologis ditemukannya jasad pasutri Suharno dan Rahayu?
Berikut awal mula penemuan jasad pasutri ini dikutip dari Tribun Jatim dan Surya:
Diketahui pasangan suami istri (pasutri) Tri Suharno (55) dan istrinya, Ning Rahayu (49) ditemukan tewas di rumahnya, Jalan Raya Ngantru depan SMPN 1 Ngantru, Desa/Kecamatan Ngantru, Tulungagung, Jawa Timur, Kamis (29/6/2023) malam.
Baca juga: Jasad Wanita Dibuang di Kebun Pisang di Sragen, Pasangan Kekasih jadi Tersangka Pembunuhan
Harno dikenal sebagai pengusaha kolam renang bernama Tirta Mutiara.
Sementara istrinya punya usaha makeup artist (MUA).
Informasi yang didapat, ditemukan jeratan kabel di leher Ning. Sementara tubuh Suharno tertutup sprei.
Kedua korban ditemukan di ruang karaoke keluarga.
Sebelum ditemukan tak bernyawa, rumah pasutri ini sempat didatangi pedagang kambing.
Menurut tetangga sekaligus teman Suharno, Subandri (55), pasutri itu sebelumnya sempat memesan kambing untuk kurban.
Kambing itu diantarkan penjualnya pada Kamis pagi.
Penjual kambing itu sempat memanggil-manggil Suharno, namun tidak ada jawaban.
"Dia cukup lama di sini, tapi karena tidak bertemu Suharno dia pulang. Kambingnya dibawa lagi," ungkap Subandri.
Para tetangga sebenarnya juga heran, karena Suharno tidak terlihat saat salat Idul Adha 2023.
Namun tidak ada yang berusaha mencarinya di rumah.
Baca juga: Wanita Berselimut Daun Pisang di Sragen Dibunuh Teman Kencan, Pelaku Marah Karena Korban Tanya Ini
Ditemukan di Ruang Karaoke
Anak perempuan korban, NB (22) sempat datang pagi hari dan mencari orang tuanya di rumah utama.
"Dia cari di rumah, tapi tidak ketemu. Dikiranya sedang ada masjid atau di lokasi penyembelihan kurban," sambung Subandri.
Namun sore hari, NB kembali mencari kedua orang tuanya yang tidak kunjung kelihatan.
Kali ini tujuannya adalah ruang karaoke keluarga yang ada di bagian belakang ruko.
Ruko ini masih ada di satu area rumah, terpisah di bagian kanan depan dari rumah utama.
"Begitu dibuka, ternyata suami istri itu ada di dalamnya. Kondisinya sangat memprihatinkan," ucapnya.
Subandri yang ikut melihat kondisi korban, mengungkapkan jika Ning tewas dengan posisi telentang ke arah selatan, dengan jeratan kabel pada lehernya.
Sementara Suharno tewas dengan tubuh menghadap ke timur, dengan bagian atas tertutup kain.
Selebihnya Subandri tidak berani memperhatikan lebih jauh dengan alasan kasihan.
Baca juga: Penghuni Kontrakan Tewas Ternyata Dibunuh, Pelaku Serahkan Diri ke Polisi Pasca Kejadian
Sementara teman satu SMP Suharno, Tatang Adiwoyono mengaku masih berhubungan akrab dengan korban.
Tatang bahkan sering diajak karaoke di ruang karaoke keluarga, tempat kedua korban ditemukan.
Suharno masih mengunggah status video saat melintas di Jembatan Baru Ngujang 1, pada Rabu (28/6/2023) pukul 20.40 WIB.
"Saat itu dia bersama istrinya, dengan kata-kata bahwa dia sedang mencoba jembatan (Ngujang) yang baru," ungkap Tatang.
Sekitar pukul 22.05 WIB, jasad suami istri ini dievakuasi menggunakan dua mobil ambulans.
Kedua jasad dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD dr Iskak Tulungagung.
Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), kepolisian mengindikasikan, keduanya meninggal karena dibunuh di ruang karaoke keluarga.
Saat ditemukan, ada jeratan kabel mic di leher mereka, sementara tangan Suharno dalam keadaan terikat.
Polisi akan melakukan autopsi untuk memastikan penyebab kematian korban.
Sementara hasil olah TKP, polisi mengamankan 18 kantong.
Sejumlah benda yang diamankan antara lain, kasur lipat beserta bantal, kain dan kabel mic.
Terlihat pula yang paling akhir, polisi mengambil senapan angin dari dalam ruang karaoke.
Diduga Dibunuh
Hasil olah TKP kepolisian mengindikasikan keduanya meninggal karena dibunuh di ruang karaoke keluarga.
Saat ditemukan ada jeratan kabel mic di leher mereka, sementara tangan Suharno dalam keadaan terikat.
Kapolres Tulungagung AKBP Eko Haryanto, mengakui kedua korban diduga dibunuh.
"Indikasi memang karena dibunuh. Ada jeratan kabel di bagian leher," terang Kapolres.
Diduga kedua korban meninggal dunia di atas pukul 23.00 WIB, Rabu (28/6/2023).
Tak Ada Indikasi Perampokan
Dari hasil olah TKP barang-barang milik korban masih utuh.
Kapolres menyebut tidak ada indikasi perampokan dalam kejadian ini.
"HP korban masih ada, barang berharga juga masih ada. Masih kami dalami," sambungnya.
"Mohon bersabar, masih olah TKP. Nanti perkembangan akan kami sampaikan," ujar Kapolres.
Proses olah TKP berlangsung sebelum pukul 19.00 WIB, dan hingga pukul 22.00 WIB belum kunjung selesai.
Kapolres mengatakan ada banyak barang yang harus dicermati.
Sumber: (TribunJatim.com) (Surya)
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Pasutri Korban Pembunuhan di Tulungagung Sempat Pesan Kambing Kurban, Tak Ada Jawaban Saat Dipanggil