Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahmi Ramadhan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin menghadiri peringatan puncak Hari Keluarga Nasional (Harganas) 2023 yang diselenggarakan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Lapangan Kantor Bupati Banyuasin, Sumatera Selatan, Kamis (6/7/2023).
Dalam sambutannya Maruf Amin menuturkan, merujuk data statistik Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) tahun 2020 tercatat lebih dari 149 juta atau 22 persen populasi bayi di seluruh dunia mengalami stunting.
Baca juga: Kepala BKKBN Ungkap Alasan Pilih Sumsel Jadi Tuan Rumah Harganas 2023
Jumlah tersebut dijelaskan Ma'ruf dimana sebanyak 6,3 juta merupakan bayi Indonesia yang mengalami stunting.
"Menurut Unicef stunting disebabkan anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat kehamilan dan sanitasi yang buruk," jelas Ma'ruf Amin.
Adapun saat ini tingkat prevelensi atau percepatan pengurangan stunting telah berada di angka 21,6 persen dengan target 14 persen pada tahun 2024 mendatang.
Oleh sebabnya dijelaskan wapres, guna mencapai target tersebut perlu adanya kerja sama dari semua pihak terutama dimulau dari elemen paling kecil yakni keluarga.
"Keluarga mesti memiliki kesadaran untuk memprioritaskan pemenuhan asupan gizi dan pengasuhan anak secara layak, termasuk menjaga kebersihan tempat tinggal dan lingkungan,” jelasnya.
Terkait persoalan stunting tersebut, Ma'ruf menuturkan bahwa hal itu bukan hanya menyoal gangguan tinggi badan pada anak akan tetapi bisa berdampak pada penyakit kronis lainnya.
Selain itu stunting juga bisa berdampak pada terhambatnya kecerdasan anak seiring perkembangan dimasa mendatang.
"Anak stunting memiliki badan dan otak yang stunting. Anak stunting memiliki kehidupan yang stunting pula,” pungkasnya.