TRIBUNNEWS.COM – Beredar di media sosial sebuah video yang memperlihatkan Kepala Desa (Kades) Ciasem Baru, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Indah Aprianti adu mulut dengan pria yang menolak perbaikan jalan di wilayahnya.
Video tersebut viral di berbagai media sosial usai Indah mengunggah peristiwa itu ke akun Tiktok pribadinya @nengkades, Kamis (13/7/2023).
“Miris jalan rusak yang mau dibangun malah ditolak dan mengatasnamakan masyarakat,” tulis akun tersebut.
Dalam video tersebut tampak oknum itu mengklaim ia mewakili sejumlah warga yang tidak setuju dengan perbaikan jalan.
Pria itu juga mengatakan bahwa seharusnya pembangunan jalan tersebut mengikuti kemauan dari warga sekitar.
Namun, saat ditanya Indah siapa saja warga yang tidak setuju dengan perbaikan jalan itu, pria tersebut tak bisa menjawabnya.
Baca juga: Wanita Hamil yang Jadi Korban KDRT Sempat Ditolong Ibunya, Pelaku Justru Makin Emosi
“Ini (perbaikan jalan) seharusnya kemauan masyarakat, bukan kemauan Kepala Desa, bukan kemauan situ, walaupun situ punya hak, masyarakat juga punya hak,” kata oknum warga tersebut.
“Iya mana masyarakat (yang menolak) datengin ke sini, kumpulin,” ujar Indah.
“Ya masyarakatnya aja masyarakat kamu,” jawab oknum warga tersebut.
Dalam video tersebut, Indah mengatakan, selama ini tak ada satu pun warga yang protes atau menolak program perbaikan jalan tersebut.
Untuk itu, Indah mengaku heran dengan pria tersebut yang mengatakan banyak warga tidak setuju dengan perbaikan jalan.
Dalam video tersebut, tampak juga salah satu warga sekitar yang mengatakan menyetujui perbaikan jalan.
Warga tersebut juga meminta agar pria itu membuktikan siapa saja yang tak setuju dengan perbaikan jalan.
Mendengar hal tersebut, pria itu pun tak bisa menjawab.
Indah kemudian menceritakan kronologi kejadian penolakan perbaikan jalan itu kepada Mantan Bupati Puwarkarta, Dedy Mulyadi.
Melalui tayangan di kanal YouTube KANG DEDI MULYADI, Sabtu (15/6/2023), Indah mengatakan mulanya oknum itu berdebat dengan sekretaris desanya (Sekdes) di lokasi kejadian.
Indah membeberkan pria tersebut menolak jalan dibagun jika lebar jalan hanya 3 meter.
Pria itu meminta pembangunan jalan lebarnya 3,5 meter.
Kepada Dedy Mulyadi, Indah mengatakan jalan tersebut mulanya selebar 3,5 meter.
Namun, karena kondisi jalan yang ada, pihaknya hanya bisa melakukan pengecoran selebar 3 meter.
“Yang sebelumnya itu 3,5 meter memang pak, tapi tidak punya bahu jalan dan semakin mengerucut pak jalannya itu."
“Jadi yang 3,5 meter itu kanan kirinya sawah, nah yang saya mau bangun itu kanan kirinya sudah rumah penduduk, udah ramai. Kalau (perbaikan jalan) itu 3,5 meter itu nanti kena tiang listrik.”
“Kalau kita cor sampai 3,5 meter itu pagar rumah orang kena, tiang listrik kena, tidak punya bahu jalan," kata Indah.
Indah kemudian berinisiatif mengumpulkan warga untuk bermusyawarah terkait lebar perbaikan jalan tersebut.
Diakui Indah, dalam pembangunan itu ia menginginkan semuanya berjalan transparan.
“Akhirnya dikumpulin warga, ya warga tetap setuju 3 meter aja, yang penting beres semua," kata Indah.
Baca juga: Pimpinan DPRD Subang Blusukan ke Desa-desa, Upayakan Normalisasi Saluran Air
Sejumlah warga yang melakukan musyawarah itu bahkan secara sukarela bersedia menandatangani persetujuan atas perbaikan jalan selebar 3 meter tersebut.
Saat warga sekitar bersedia dengan program perbaikan jalan seluas 3 meter, oknum tersebut justru tiba-tiba meninggalkan lokasi musyawarah.
Pria Tersebut Sering Berulah
Tak hanya sekali, Indah mengatakan pria itu seringkali berulah, termasuk membuat berita bohong tentangnya.
“Dia selalu memberitakan saya korupsi-korupsi, ‘lah kalo begitu saya uangnya dari mana?’ Saya bilang gitu, ujungnya minta duit,” kata Indah.
Tak hanya mengusik Indah, pria itu rupanya juga kerap menggangu kegiatan warga sekitar.
Pria itu juga kerap memeras warga.
Lantaran terlalu sering berulah, Indah akhirnya memberanikan diri untuk mengungkap aksi pria tersebut ke akun Tiktok pribadinya.
“Kenapa pada akhirnya saya mau up itu di media, karena sudah terlalu sering saya itu diberitain yang tidak-tidak sama dia, sampai saya harus bikin klarifikasi, saya sudah terlalu capek. Kasihan warga juga kan,” ujar Indah.
Menurut Dedy Mulyadi, peristiwa tersebut memang kerap menimpa Kepala Desa.
Baca juga: Mengaku Wakili Masyarakat, Pria di Subang Marah-marah kepada Kepala Desa Tolak Perbaikan Jalan
Alasan Indah Menjadi Kades
Usai aksinya melawan oknum yang menolak perbaikan jalan viral, sosok Indah kini menjadi sorotan.
Diketahui, Indah merupakan lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat 2016.
Wanita kelahiran Subang tahun 1955 itu menjabat sebagai Kades Ciasem Baru, Jawa Barat pada 2021 lalu.
Ia pun menceritakan alasannya menjadi Kades.
“Saya melihat desa saya, yang sebenarnya dekat dari Jakarta, aksesnya mungkin hanya 2,5 jam tapi perkembangannya atau kemajuannya tak sepesat desa yang jauh dari ibu kota,” kata Indah, dikutip dari TribunJabar.id, Sabtu (16/7/2023).
“Jadi dari situlah hati saya tergerak untuk membangun desa sendiri,” ungkap Indah.
Sebelum dirinya menjabat sebagai Kades, Indah mengaku kerap membantu desa lain.
Namun, saat itu ia merasa bersalah karena tidak membantu desanya sendiri.
Untuk menebus rasa bersalahnya dan dengan niat mulia ingin memajukan desanya sendiri, Indah akhirnya berinisiatif mencoba mencalonkan sebagai Kepala Desa Ciasem Baru, Kabupaten Subang tersebut.
Saat itu ia sadar banyak masyarakat yang belum mengenalnya.
Namun, Indah saat itu juga berusaha memperkenalkan diri sebagai calon kades di daerahnya kepada warga sekitar dari rumah ke rumah.
Meski saat itu ia bersaing dengan tiga calon Kades, namun perjuangan Indah membuahkan hasil. Ia bisa memenangkan posisi tersebut.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJakarta.com/Hilda Rubiah)