TRIBUNNEWS.COM, SERANG- Forum Komunikasi Kepala Sekolah Swasta (FOKKS) Kota Serang mengungkapkan puluhan sekolah swasta di Banten terancam tutup.
Hal ini disebabkan karena minimnya murid dan bahkan tidak ada murid baru yang mendaftar saat Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.
Baca juga: PPDB Sistem Zonasi Bermasalah, Jokowi: Jangan Semua Dibawa ke Presiden
"Nyatanya sekarang lebih dari 10 sekolah siswanya kurang dari 20 peserta, bahkan ada yang nol tahun ini," kata Ketua FOKKS Kota Serang, Deni Gumelar, Kamis (20/7/2023).
Padahal, kata dia, jumlah siswa berpengaruh pada biaya operasional di sekolah.
Sehingga, puluhan sekolah itu berpotensi tutup, karena tidak kuat
biaya operasional.
"Minimal itu 20 peserta didik standarnya untuk SMP swasta," kata dia.
Terkini, tiga SMP swasta di Kota Serang tidak mendapatkan murid baru.
Ini sudah terjadi sejak dua tahun lalu sehingga sudah tiga tahun berturut-turut tidak ada murid baru di sekolah.
"Totalnya ada tiga sekolah yang sampai hari ini tidak dapat siswa baru. Tapi tidak bisa saya sebutkan nama sekolahnya," ujarnya.
Deni berharap Pemerintah Kota Serang dapat merangkul sekolah swasta agar dapat sama-sama membangun pendidikan di Kota Serang.
Baca juga: 4.791 Calon Siswa di Jawa Barat Dicoret Karena Curang Saat Mendaftar PPDB
"Posisi swasta tentunya membantu Pemerintah dalam bidang pendidikan, jadi kalau Pemerintah belum bisa menjalankan kuota 32 siswa di negeri sesuai standar. Maka kami bisa dijadikan mitra," katanya.
Menurutnya, seharusnya antara sekolah negeri dan swasta bisa saling bersinergi dan tujuannya bukan lagi kuantitas tapi kualitas pendidikan Kota Serang. Maka niscaya mutu pendidikan di Kota Serang akan baik.
"Maka hilangkan ego-ego untuk memperbanyak siswa. Jadi menurut kami swasta adalah mitra Pemerintah, maka rangkul kami,"katanya.
Dia meminta pemerintah Kota (Pemkot) Serang, menjadikan sekolah swasta sebagai mitra.
Menurut Deni, posisi sekolah swasta tentunya membantu Pemerintah dalam bidang pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan di Kota Serang.
Sehingga sekolah negeri tidak perlu bersusah payah menerima murid terlalu banyak yang akhirnya merepotkan guru di sekolah tersebut.
"Sehingga keluhan-keluhan guru di negeri itu bisa teratasi dengan adanya mitra swasta, karena di swasta itu ada guru yang sudah terverifikasi," katanya saat dihubungi TribunBanten.com, Kamis (20/7/2023).
Bahkan menurutnya, banyak yang sudah membantu Pemerintah Kota Serang dalam mengatasi pengangguran.
"Maka harapan kami swasta ini diperhitungkan serta dijadikan mitra oleh Pemerintah," katanya.
Pihaknya juga menyerankan, seharusnya antara negeri dan swasta bisa saling bersinergi dengan tujuan kualitas pendidikan yang baik di Kota Serang.
Baca juga: Para Guru Sekolah Swasta di Cimahi Unjuk Rasa Soal PPDB: Sekolah Negeri Tidak Patuh SK Wali Kota
"Jadi tujuannya bukan lagi kwantitas tapi kwalitas pendidikannya. Maka niscaya mutu pendidikan di Kota Serang akan baik," katanya.
Deni juga menilai sejauh ini penerapan surat edaran yang dikelurkan oleh Pemerintah Kota Serang, terakit pembatasan kuota peserta didik di Kota Serang belum dipatuhin sepenuhnya oleh sekolah negeri.
"Tahun 2021 Walikota sudah menerbitkan SE sebetulnya, bahwa negeri memang harus dibatasi sesuai dengan porsinya yakni SMP 32 siswa, tetapi pelaksanaan dilapangan dua tahun kemarin belum sepenuhnya dipatuhi oleh SMP negeri," katanya.
Artikel ini telah tayang di TribunBanten.com dengan judul Dampak PPDB 2023, Puluhan Sekolah Swasta di Banten Terancam Tutup: Tiga Tahun Tanpa Murid Baru