TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswa SMA di Semarang, Jawa Tengah bernama Muhammad Fabian Alvaro gagal menjadi Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) Pusat.
Ia sebelumnya terpilih mewakili Provinsi Jawa Tengah untuk mengikuti Pemusatan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Capaska Tingkat Pusat.
Namun menjelang keberangkatannya, Fabian Alvaro diminta untuk menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.
Fabian dianulir menjadi Capaska Pusat lantaran hasil analisis Medical Check Up menyatakan terdapat kelainan impaksi gigi, tulang belakang skoliosis 9,9 derajat dari RSUD Tugurejo Semarang.
Sedangkan dari RSPAD Gatot Subroto Jakarta menyatakan tidak nampak kelainan pada tulang vertebrata.
Baca juga: Sosok Fabian Alvaro, Dicoret dari Paskibraka Nasional H-2 Pemusatan, Berprestasi di Bidang Paskibra
Ibu Fabian, Dewi kini masih memperjuangkan kejelasan alasan pembatalan status putranya tersebut.
Dewi Yuniarti mengaku, telah melakukan pemeriksaan gigi dan rontgen di Rumah Sakit Bhayangkara Semarang pukul 10.00 Rabu (26/7/2023) kemarin.
Berdasarkan pemeriksaan dokter, dinyatakan tidak terdapat impaksi gigi.
"Alhamdulillah untuk pemeriksaan gigi di RS Bhayangkara Fabian tidak ada impaksi gigi, seperti yang dinyatakan pihak BPIP (Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, red) untuk impaksi anak kami nihil," terang Dewi.
Selanjutnya ia tengah menunggu hasil rontgen untuk memastikan adanya skoliosis pada Fabian.
Saat pemeriksaan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tugurejo Semarang terdapat gambaran skoliosis 9,9 derajat, tapi nilai tersebut dinyatakan masih dalam batas wajar atau masih bisa ditoleransi sehingga Fabian dinyatakan sehat dan layak untuk diberangkatkan sebagai Capaska mewakili Jawa Tengah.
Saat di RSPAD Gatot Subroto Jakarta dilakukan rontgen ulang berdasarkan data rontgen Fabian, tetapi pada saat dilakukan rontgen ulang disimpulkan tidak tampak nyata gambaran skoliosis.
Sehingga dari hasil rontgen di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta menyatakan Fabian tampak gambaran kelainan tulang belakang.
Baca juga: Pelatih Paskibra di Sumsel Cabuli 5 Siswa SMA, Pelaku Ditahan dan Terancam Gagal Menikah
"Sehingga RSPAD Gatot Subroto menyatakan suspek pseudoskoliosis," tegas Dewi.