News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Polisi Tembak Polisi

Tim Hukum Hotman Paris Temui Keluarga Bripda Ignatius, Bantu Usut Kasus Kematian Anggota Densus 88

Editor: Abdul Muhaimin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

(Kiri) Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage Polisi (Bripda IDF) asal Kabupaten Melawi Kalimantan Barat tengah menjadi sorotan publik. (Kanan) Pemakaman Bripda IDF

TRIBUNNEWS.COM - Kasus kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage mendapat sorotan dari pengacara kondang, Hotman Paris.

Melalui akun Instagram @hotmanparisofficial, ia meminta tim Hotman 911 yang ada di Kalimantan untuk memberikan bantuan hukum ke keluarga korban.

Kematian Bripda Ignatius dianggap janggal karena berdasarkan pernyataan polisi korban terkena tembakan senjata api milik seniornya.

Tersangka yang diduga tak sengaja menembak korban merupakan anggota Densus 88 Polri.

Keluarga korban yang berada di Melawi, Kalimantan Barat telah didatangi tim LBH Mandau Borneo Keadilan yang mewakili tim Hotman Paris.

Orangtua mendiang Bripda Ignatius berharap, kematian anak diungkap tuntas dan pelaku mendapatkan hukuman setimpal.

Baca juga: Bripda IDF Tewas Tertembak Rekannya, 2 Polisi Jadi Tersangka, Densus 88: Akibat Kelalaian

"Kami berharap supaya kasus diungkap tuntas. Supaya tidak ada timbul kasus baru setelah anak saya, siapa lagi kedepan kan kita ndak tahu," harap Y. Pandi ditemui di rumah duka, Desa Paal, Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat, Kamis 27 Juli 2023.

Sekretaris Inspektorat Kabupaten Melawi ini mengaku sudah didatangi tim LBH Hotman Paris.

"Kemarin ada LBH Hotman paris dan tim datang ke saya meminta keterangan dan penjelasan mereka berharap dan saya bersedia. Mereka mau membantu dalam mengusut tuntas kejadian yang anak kami alami," ujarnya.

Dua orang anggota Polri berinisial Bripda IMS dan Bripka IG ditetapkan sebagai tersangka oleh Mabes Polri imbas tewasnya Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage.

Kedua tersangka tersebut merupakan senior Bripda Ignatius di Densus 88 Antiteror Mabes Polri. Korban diduga tertembak senpi seniornya saat berada di di Rusun Polri Cikeas, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu 23 Juli 2023.

"Untuk pelaku saat itu sudah ditahan. Saya berharap, dengan adanya kasus ini mereka (mabes polri) bisa berbenah diri. Dan kami minta pelaku dihukum seberat beratnya sesuai hukum yang berlaku," harap Pandi.

Baca juga: Polisi Tembak Polisi di Bogor, Mahfud MD: Sudah Cepat Cara Menanganinya

Keluarga Anggap Kematian Korban Janggal

Pihak keluarga korban menduga kasus ini merupakan kasus pembunuhan dan ada unsur kesengajaan sehingga peluru dapat mengenai korban.

Diketahui, Bripda Ignatius Dwi Frisco tewas tertembak saat berada di Rumah Susun (Rusun) Polri, Cikeas, Bogor, Jawa Barat pada Minggu (23/7/2023).

Jenazah Anggota Polri asal Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat ini, sudah dimakamkan pada Rabu, 26 Juli 2023 siang. (TRIBUNPONTIANAK/ISTIMEWA)

Dua teman korban di Densus 88 Mabes Polri, Bripda IMS dan Bripka IG sudah ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap lalai ketika membawa senjata api.

Penasehat Hukum keluarga korban, Jelani Christo menyatakan Bripda Ignatius Dwi Frisco Sirage meninggal secara tidak wajar.

Ia menuding ada hal yang ditutupi kepolisian dalam kasus ini karena kematian Bripda Ignatius Dwi Frisco dianggap janggal.

"Kami sangat menentang atas perbuatan Pidana Pembunuhan yang diduga dilakukan oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88."

"Berdasarkan informasi di media, dari pihak keluarga yang kami dapatkan atas tewasnya Bripda Ignatius kami menduga ada indikasi atau dugaan pembunuhan tersebut direncanakan dengan sangat canggih dan matang oleh seniornya dan rekan-rekanya di Densus 88," ungkapnya, Kamis (27/7/2023).

Baca juga: 5 Fakta Kasus Polisi Tembak Polisi di Bogor: Sosok Bripda IDF, Kronologi hingga Ada 2 Tersangka

Ia menyoroti pernyataan dari kepolisian yang dianggap tidak masuk akal.

Pernyataan tersebut yakni senjata api yang dikeluarkan dari dalam tas secara tiba-tiba meletus dan mengenai kepala korban.

"Hal tersebut di atas menurut hemat kami ada kejanggalan dan ada skenario kejahatan besar," tegasnya.

Jelani Christo meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menkopulhukam Mahfud MD memberi atensi khusus pada kasus ini.

Selain itu, Kapolri dan Kadiv Propam Polri diharapkan dapat mengusut kasus penembakan ini.

"Kami kuasa hukum keluarga korban juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga agar dilakukan autopsi ulang guna membuka terang penyebab tewasnya mendiang Bripda Ignatius," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunMelawi.com dengan judul Dibantu Tim LBH Hotman Paris, Orangtua Bripda Ignatius Harap Kematian Anaknya Diusut Tuntas

Artikel ini telah tayang di TribunMelawi.com dengan judul Nilai Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Jenazah Bripda Ignatius Dwi Frisco Diautopsi Ulang

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini