TRIBUNNEWS.COM – Seorang anak berinisial IG (12) asal Desa Ciwareng, Kecamatan Babakancikao, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat yang kecanduan menghirup aroma bensin akan menjalani rehabilitasi.
Sebab, sejak kecanduan menghirup aroma bensin, IG disebut-sebut tidak nyambung saat diajak berkomunikasi.
Efek dari kecanduan itu diduga membuat sistem saraf IG terganggu.
Sejak kecanduan menghirup aroma bensin itu membuat IG putus sekolah.
Untuk itu, Dinas Pendidikan (Disdik) Purwakarta memastikan agar IG bisa sembuh dari kecanduan menghirup aroma bensin dan nantinya bisa menjalani pendidikan seperti anak-anak seusianya.
"Jadi anak ini kan kalau diajak bicara suka tidak nyambung, karena dari kecanduan hirup aroma bensin ini ada efek sampingnya, mungkin sarafnya kena atau paru-paru,” kata Purwanto, Jumat (28/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
"Sehingga yang utama adalah upaya kami agar sang anak bisa kembali menempuh pendidikan adalah dengan membuat sang anak sembuh dahulu dengan menjalani rehabilitasi," tambahnya.
Baca juga: Bocah di Puwakarta Sudah 3 Tahun Kecanduan Hirup Aroma Bensin, Disebut Mengamuk saat Dilarang
Dikatakan Purwanto, rencananya akan ada guru yang mengunjungi kediaman IG untuk melihat perkembangan anak 12 tahun itu.
Hal itu dilakukan lantaran IG belum bisa melanjutkan pendidikan seperti anak lainnya karena kebiasaan buruknya tiga tahun belakangan ini.
"Jadi guru ini nantinya akan datang ke rumah IG untuk melihat perkembangannya. Karena anak seperti IG ini tidak bisa langsung mendapatkan pendidikan seperti anak yang lainnya langsung mendapatkan pembelajaran," ucap Purwanto saat
Penyebab IG Kecanduan Hirup Aroma Bensin
Kecanduan menghirup bensin yang dialami bocah 12 tahun itu bermula saat pandemi Covid-19 atau pada 2020 lalu.
Saat itu, sang ayah yang bekerja sebagai montir kerap menyuruh IG membeli bensin.
Sesampainya di rumah, IG kerap mencium aroma bensin yang ia beli itu.
Ibu IG, Acah Wiharsi (45) mengatakan anaknya itu bahkan tak bisa lepas dari botol bensin.
"Jadi tiap hari dipegangin aja itu bensin sampai mau tidur juga dibawa ke kasur. Kalau engga dikasih nanti dia (IG) marah-marah," ujar Acah Wiharsi, Selasa (25/7/2023), dikutip dari TribunJabar.id.
Acah Wiharsi mengaku sebelumnya telah berupaya agar anaknya tak lagi kecanduan menghirup bensin dengan membawanya berobat secara medis maupun alternatif,
Sayangnya, pengobatan medis yang dilakukan di Puskesmas dan RSUD Bayu Asih tak menunjukkan perubahan.
Perubahan justru terjadi saat IG menjalani pengobatan alternatif.
Selama pengobatan alternatif, kata dia, IG mulai terbiasa untuk meninggalkan botol yang berisikan bensin.
"Dikasih obat keras untuk saraf, tapi belum ada perubahan. Tapi pas jalanin pengobatan alternatif sekarang sudah mendingan," katanya.
"Sudah mulai dilepas 3 sampai 4 jam. Alhamdulillah. Tapi tetap aja, kalau dipaksa kadang masih suka marah-marah," sambungnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunJabar.id/Deanza Falevi)