TRIBUNNEWS.COM, TENGGARONG - Elis (34), warga Desa Rapak Lambur, Tenggarong, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur dikabarkan meninggal dunia pada Minggu (30/7/2023) malam.
Elis meninggal setelah 18 hari dirawat di Rumah Sakit AM Parikesit pasca dibakar suaminya, Pujiono (44).
Menurut kerabat korban, Susi, Elis menghembuskan napas terakhir usai menjalani serangkaian operasi.
"Iya, meninggal pada Minggu malam kemarin dan langsung dimakamkan," ujar Elis saat dihubungi TribunKaltim.co, Selasa (1/8/2023).
Baca juga: Suami Bakar Istri dan Anak karena Ketahuan Nonton Film Dewasa, Mengaku Tak Tega Lihat Korban Terluka
Susi mengungkapkan, korban Elis sudah menjalani operasi pertama saat tiba di rumah sakit dan sempat mengalami koma.
Elis sempat sadar dari kondisi komanya dan beberapa hari kemudian melanjutkan rangkaian operasi kedua.
Setelah operasi tersebut, kondisi korban perlahan mulai membaik dan direncanakan menjalani operasi ketiga.
Namun, takdir berkata lain, korban meninggal dunia setelah berjuang untuk bisa pulih dari luka bakarnya.
Sementara itu, saat disinggung mengenai kondisi anak korban, Susi menyebut bahwa sang anak masih mengalami trauma atas kejadian kebakaran tersebut.
Trauma ini semakin bertambah dengan harus menerima kenyataan sang ibu telah meninggal dunia.
"Sekarang ini anak korban tinggal bersama sepupunya dan belum ada keinginan bertemu ayahnya," tandas Susi.
Baca juga: Di Balik Tragedi Suami Bakar Istri di Probolinggo, Gara-gara Urusan Ranjang
Bakar Istri dan Anak
Sebelumnya, Elis beserta anaknya menjadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya, Pujiono (44).
Peristiwa itu terjadi Kamis (13/7/2023) di rumah mereka di Jalan Gerbang Dayaku, Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur.
Menurut keterangan Sutomo, saksi sekaligus kakak dari pelaku pembakaran menyebut, motif dari aksi tersebut lantaran pelaku kesal dibohongi oleh sang istri.
Saat itu, Sutomo sempat mendengar suara pertengkaran antara korban dan suaminya.
Namun, warga tak bisa berbuat banyak lantaran tak mau ikut campur urusan rumah tangga korban.
"Saat itu saya sedang duduk di belakang rumah, waktu ribut-ribut kita dengarkan saja," ujar Sutomo, Senin (17/7/2023).
Menurutnya, pasangan suami istri itu, Pujiono dan Elis, memang sudah cukup lama sering terlibat cekcok adu mulut yang dipicu masalah ekonomi.
Pasalnya, antara korban dan pelaku, diduga kurang jujur dalam membina rumah tangga, sehingga sering terlibat adu mulut (keributan).
"Saya kira sudah biasa ribut gitu, tidak tahunya mau bakar rumah. Kalau yang sudah-sudah itu permasalahannya finansial saja, ekonomi karena tidak ada kejujuran saja," imbuhnya.
Pujiono nekat membakar istrinya sendiri dengan menyiram bensin berupa pertalite.
Awalnya tersangka menyiramkan bensin ke tumpukan bantal dan dinding rumah.
Saat itulah bensin itu juga ikut mengenai tubuh korban.
Setelah itu tersangka Pujiono pun menyalakan api pada tumpukan bantal.
Tidak lama terjadilah kobaran api yang langsung membesar.
Korban yang saat itu juga tersiram bensin akhirnya ikut tersambar kobaran api.
Tersangka ternyata sempat berupaya menolong korban, namun kaki tersangka juga ikut terbakar.
Saat kobaran api sudah membesar dan melahap seluruh bagian rumah, tersangka yang panik, akhirnya kabur meninggalkan lokasi kejadian.
Alhasil, rumah tersangka dan korban yang telah dihuni selama 12 tahun pun ludes terbakar jadi arang.
Kini, tersangka Pujiono telah berhasil ditangkap oleh Unit Reskrim Polsek Tenggarong, dan masih menjalani pemeriksaan secara intensif.
Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Kabar Terkini Elis yang Dibakar Suami di Kukar, Meninggal Dunia Usai 18 Hari Dirawat di Rumah Sakit