Adah selanjutnya memaparkan situasi sulit pada hari ketujuh proses evakuasi.
Baca juga: Bupati Banyumas Sebut Tambang Ilegal Harus Ditutup Total, akan Dirapatkan dengan Pihak Terkait
Ia melaporkan, debit air dalam tambang tidak berkurang meskipun telah disedot memakai 35 pompa air selama 24 jam.
Ditambah lagi kondisi lubang yang berbentuk letter S yang tidak sesederhana tangga.
Laporan terakhir debit air dalam tambang setinggi 12 meter.
"Tapi air bukannya berkurang malah bertambah, naik terus," urai Adah.
Keluarga ikhlas
Perwakilan keluarga korban, Akhiar Suryadi, menyebut keluarga kedelapan penambang sudah menerima apapun kondisi para korban.
Meskipun, korban tidak bisa dievakuasi dan masih berada di dalam lubang tambang.
"Kami, keluarga, sudah ikhlas ketika korban tidak terangkat atau evakuasi. Takdir keluarga seperti ini," katanya.
Akhiar dalam kesempatannya juga menyamapaikan ucapan terimakasihnya kepada tim yang sudah berjuang hingga tujuh hari lamanya.
"Terima kasih kepada semua yang terlibat, seperti Basarnas, Bupati dan Polres atas perjuangan evakuasi, terima kasih," tambahnya.
Tambang ditutup
Kapolresta Banyumas, Kombes Edy Suranta Sitepu, memastikan lubang tambang lokasi kedelapan penambang terjebak ditutup.
Tidak hanya satu, sejumlah tambang emas ilegal juga akan dilakukan hal serupa.
"Kita akan robohkan rumah bedeng-bedeng, dan hal ini berlaku untuk semua tambang emas ilegal di Banyumas," tegas Edy, dikutip dari TribunBanyumas.com.
Edy menambahkan, pihaknya akan menerjunkan personil guna menjaga lokasi.