TRIBUNNEWS.COM - Aksi protes dilakukan mahasiswa baru (maba) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) yang kompak absen dari kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023 Universitas Mulawarman (Unmul), menjadi viral di media sosial.
Diketahui, hanya ada lima dari 656 maba FISIP yang tetap mengikuti PKKMB 2023 Unmul pada Kamis (3/8/2023).
Mulanya, peristiwa ini diunggah oleh akun Instagram @kaltimfolks pada Selasa (8/8/2023).
"Dari 656 maba, yang datang PKKMB cuma 5 orang, FISIP Unmul bakal disanksi berat," bunyi keterangan dalam unggahan foto tersebut.
Pada slide kedua, tampak video Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Mulawarman, Prof. Moch. Bahzar memberikan responsnya terkait insiden tersebut.
"Dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik jumlahnya 656 orang, tapi sangat disayangkan yang hadir hanya 5 orang."
"Mohon kiranya Bapak Rektor beri sanksi yang berat untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik," ujar Bahzar dalam penggalan video tersebut.
Baca juga: Viral Praospek UB Disebut Kacau, Puluhan Mahasiswa Sakit karena Dijemur, Ini Penjelasan Panitia
Kabar ini pun menjadi ramai setelah diunggah di akun base X (red: Twitter), @tanyakanrl pada Minggu (13/8/2023).
"Ada yg tau kasus ini nggak kenapa? Aku udah baca dari postingan di Instagramnya langsung katanya maba jadi korban, tapi aku masih kurang paham kenapa kok gitu."
"Mungkin kalo ada yang lebih paham tolong dijelasin," cuit akun tersebut.
Cuitan ini pun mengundang reaksi warganet hingga mendapatkan 378 ribu jangkauan hingga artikel ini ditulis.
Kata Pihak Kampus
Pihak berwenang FISIP Unmul membenarkan kabar hanya lima orang yang menghadiri kegiatan PKKMB 2023 yang digelar Universitas, Kamis (3/8/2023).
Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan FISIP Unmul Muhammad Noor.
"Memang yang hadir secara resmi dan tercatat di absensi pada saat acara PKKMB Universitas 3 Agustus itu hanya lima orang," kata Noor, dikutip Tribunnews.com dari Kompas.com, Minggu (13/8/2023).
Ditanya soal alasan ketidakhadiran ratusan maba FISIP, Noor enggan membeberkannya.
"Yang tahu alasannya, tentu hanya para mahasiswa baru yang pada saat itu tidak hadir. Barangkali bisa langsung tanyakan kepada para mahasiswa baru tersebut," ujarnya.
Noor juga membantah bahwa tersiar kabar adanya campur tangan BEM FISIP yang membuat ratusan mahasiswa baru absen dari PKKMB 2023 itu.
"Kami memang mendengar tentang hal tersebut, tapi untuk lebih jelasnya mungkin bisa dikonfirmasi kepada para mahasiswa baru," imbuhnya.
Baca juga: Fakta Viral UIN Surakarta Gandeng Pinjol demi Rp160 Juta, Pihak Kampus Tak Dilibatkan, Ini Kata Maba
BEM FISIP Buka Suara
Mengutip laman Lembaga Pers Mahasiswa Unmul, Sketsa, Presiden BEM FISIP Unmul, Slamet Riyadi mengatakan, absennya ratusan maba itu merupakan bentuk aspirasi mahasiswa.
"Tindakan yang kami lakukan ini merupakan bentuk kita mengekspresikan diri kita sebagai mahasiswa atas segala kerisauan yang terjadi," kata Slamet.
Keresahan yang dimaksud yakni terkait fasilitas Gedung Olah Raga (GOR) 27 September yang belum diperbaiki.
Menurut Slamet, GOR yang menjadi lokasi PKKMB itu kurang memadai untuk menampung ribuan mahasiswa baru Unmul.
Selain itu, BEM FISIP juga menyoroti isu Surat Keterangan (SK) keringanan UKT dan pembatasan kegiatan malam mahasiswa yang tak dihiraukan pihak kampus.
BEM FISIP menilai, tidak terpenuhinya tuntutan tersebut merupakan sikap diam pihak rektorat hingga memicu aksi kompak tidak menghadiri PKKMB 2023.
Baca juga: Viral Mahasiswi UIN Walisongo Curhat Fasilitas Mahad, Ngaku Diberi Makanan Basi, Ini Kata Kampus
FISIP terancam sanksi
Rupanya ketidakhadiran mahasiswa baru dalam kegiatan PKKMB ini bukan yang pertama kali terjadi.
Tercatat, sejak 2017, FISIP tidak terlibat dalam acara penyambutan maba yang diselenggarakan universitas.
Oleh karena itu, Bahzar melayangkan sanksi kepada BEM FISIP yang dinilai mangkir dari acara kampus.
"Dan kepada BEM Fakultas FISIP saya akan bekukan dan tidak mendapat bantuan dari universitas karena tidak menghargai undangan kami," kata Bahzar.
Menanggapi sanksi tersebut, Slamet menyayangkan pernyataan Bahzar yang menurutnya disampaikan secara sepihak.
Dia menilai, pembekuan itu mencederai hak-hak mahasiswa untuk ikut terlibat dalam pengambilan kebijakan di kampus.
"Pembekuan BEM FISIP dan pencabutan bantuan dari universitas itu termasuk tindakan kejahatan intelektual," tandasnya.
Baca juga: Viral Video Penampakan Langit di Jakarta Diselimuti Asap Hitam Disebut Polusi, BMKG Buka Suara
Hal ini juga disampaikan BEM FISIP Unmul melalui akun Instagram resmi organisasinya.
"MPM FISIP yang independen menjamin kebebasan semua mahasiswa dapat mengekspresikan pendapatnya, tanpa adanya tekanan atau intimidasi, serta menganggap statement yang disampaikan oleh WR3 (red: Prof Bahzar) sebagai sebuah reaktif, tergesa-gesa dikarenakan mengeluarkan statement tanpa adanya argumentasi yang logis dan jelas serta jauh dari nilai akademis.
Kami menilai sikap tersebut sebagai bentuk arogansi seorang pejabat kampus, sehingga kami menyatakan sikap untuk tidak terlibat dalam PKKMB Universitas.
Kami MPM FISIP Unmul sangat menyayangkan statement yang disampaikan oleh Wakil Rektor 3, Bapak Dr. H Moh. Bahzar, M.Si, karena pembekuan BEM FISIP dan pencabutan bantuan dari Universitas merupakan tindakan kejahatan intelektual serta merugikan hak hak mahasiswa untuk terlibat dalam pengambilan kebijakan dikampus."