"Dari pagi sampai tengah malem di lab terus. Lab kita lab basah (Molecular Biotechnology)" ungkap Arma, Jumat (11/8/2023), dikutip dari SerambiNews.
"Jadi saya juga bantu dia (Park Sang Hyeok), dalam waktu satu bulan setengah itu lah kita banyak ngobrol, sampai dekat," sambungnya.
Lantaran berbeda kepercayaan dan budaya, Arma dan Park Sang Hyeok sering berselisih.
Bahkan, Park Sang Hyeok yang saat itu ingin menjadi mualaf (masuk islam) sempat dihalangi oleh Arma.
Bukan tanpa sebab. Arma saat itu menolak Park Sang Hyeok masuk Islam hanya karena ingin menikah dengannya.
Untuk itu, ia meminta agar Park Sang Hyeok kembali memikirkan hal tersebut berulang kali.
"Aku bilang juga ke dia, jangan sampai kamu masuk Islam cuma karena mau nikah sama aku. Aku jelasin kalau masuk agama Islam nanti kamu nggak bisa ini-ini, banyak banget aturannya. Jadi aku bilang cobalah pikir-pikir dulu" jelas Arma.
Setelah tiga tahun berpikir, pada 2022 lalu Park Sang Hyeok mantap memutuskan untuk menjadi mualaf.
Arma pun lantas mencarikan imam yang bisa membantu Park Sang Hyeok untuk bersyahadat.
Pada akhirnya, Arma membawa Park Sang Hyeok ke masjid di Busan yang tidak jauh dari kampus mereka.
"Kebetulan imam di situ dari Surabaya. Di sana langsung disyahadatkan," sebut Arma.
Banyak Drama Dalam Kisah Cinta Keduanya
Arma mengaku bahwa hubungannya dengan Park Sang Hyeok pada awalnya sempat diragukan oleh pihak keluarganya.
Orang tua Arma saat itu dinilai berat memberikan restu agar putrinya itu menikah dengan pria pilihannya.