News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Terduga Teroris Ditangkap

Karyawan KAI Terduga Teroris Diduga Gunakan Marketplace untuk Jual-Beli Senjata Api, Ini Kata Polisi

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda Shakti).

TRIBUNNEWS.COM - Seorang pegawai PT Kereta Api Indonesia (KAI) berinisial DE (28) diringkus Densus 88 Antiteror, Senin (14/8/2023).

DE diduga terlibat aksi terorisme dan terafiliasi jaringan Islamic State of Iraq (ISIS).

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, mengatakan DE juga memiliki akun marketplace atau platform.

Selain untuk mencari uang, diduga marketplace itu diduga juga digunakan untuk transaksi jual-beli senjata api (senpi).

“Masalah marketplace itu adalah kamuflase memang, kalau saya bicara dengan penyidik kita menyimpulkan memang itu sebagai sarana dia untuk mencari uang juga, tapi juga untuk menyamarkan aktivitasnya terkait dengan barang-barang (senjata api) ini,” papar Aswin Siregar, Selasa (15/8/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Peran Pegawai PT KAI Terduga Teroris ISIS, Jadi Pembuat Konten Ajakan Berjihad

Dugaan itu semakin diperkuat usai Tim Densus 88 menemukan belasan senjata api dan sejumlah amunisinya.

Menurut Aswin, DE biasa menjual mainan yang berkaitan dengan militer pada marketplace tersebut.

Ia menduga marketplace itu hanya digunakan DE sebagai alat kamuflase perdagangan senjata api ilegal.

Usai ditangkap, DE kini telah resmi ditetapkan sebagai tersangka terorisme.

“Ini masih didalami juga sebenarnya, sejauh mana aktivitas akun yang bersangkutan tersebut di marketplace," ucap Aswin Siregar.

"Apakah memang benar-benar sebagai jualan saja untuk mencari uang, atau juga sebagai sarana-sarana lainnya," imbuh dia.

Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan (kiri) dan Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar (kanan) menggelar konferensi pers terkait penangkapan Karyawan BUMN berinisial DE yang ditangkap terkait tindak terorisme, Selasa (15/8/2023). (Tribunnews.com/Abdi Ryanda)

Baca juga: Pegawai PT KAI Terduga Teroris Disebut Aktif Lakukan Propaganda di Medsos, Sebar Motivasi Jihad

Lanjut, Aswin Siregar menjelaskan, pendapatan yang diperoleh DE dari marketplace digunakan untuk memodifikasi senjata airsofgun menjadi senjata api.

Kendati demikian hingga kini penyidik masih akan menelusuri aliran dana dalam marketplace yang dijalankan DE.

“Karena dia juga menjual beli di situ kemudian keuntungan dari penjualan itu dia pakai untuk meng-upgrade mulai dari biaya untuk meng-upgrade misalnya dari airgun menjadi senjata api itu biayanya berapa gitu, karena dia memerlukan alat-alat atau komponen lain,” ungkapnya.

Sementara itu, penangkapan DE berlangsung di Jalan Raya Bulak Sentul RT 07 TW 027, Harapan Jaya, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat pada Senin sekitar pukul 13.17 WIB.

Karopenmas Divhumas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan DE selama ini aktif menyebrkan motivasi untuk melakukan jihad.

"Telah kami sampaikan bahwa Saudara DE ini adalah pendukung jaringan teroris ISIS yang aktif melakukan propaganda di media sosial, dengan memberikan motivasi untuk jihad melalui media sosial,"ujar Ahmad Ramadhan.

Selain itu, DE juga sempat mengunggah poster berisikan teks pembaruan baiat kepada pemimpin ISIS di media sosial.

Teks baiat itu diunggah dalam bahasa Arab dan Indonesia.

Ahmad Ramadhan melanjutkan, DE memiliki total 16 senjata api.

11 di antaranya adalah senjata laras pendek, dan 5 lainnya adalah senjata laras panjang.

Baca juga: Fakta Pegawai PT KAI Terduga Teroris, Disebut Niat Serang Mako Brimob, Kuasai Senjata Api Rakitan

Rumah Orang Tua DE Digeledah

Setelah penggeledahan dilakukan di rumah DE yang terletak di Bekasi Utara, Densus 88 juga menggeledah rumah orang tua DE yang ada di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Ayah DE sudah meninggal sehingga di rumah tersebut hanya ada ibu dan kakak DE.

Ketua RT setempat, Idris, mengatakan DE yang berstatus terduga teroris jarang tinggal di rumah ibunya.

"Namun dia jarang tinggal di lingkungan BSI, di RT 2 jarang, banyaknya di luar," tuturnya, Senin, dikutip dari TribunJabar.id.

Ia mengaku kaget ketika ada laporan penggeledahan di rumah ibu DE.

Proses penggeledahan berlangsung sekitar dua jam, namun Idris mengaku tidak mengetahui barang yang diamankan Densus 88.

"Sebetulnya yang ada di sini rumah orang tuanya, setelah nya bekerja dia jarang ke sini mungkin sudah 5 sampai 6 tahun."

"Kalau ke sini hanya saat ada perlu, atau seperti saat lebaran," lanjutnya.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami) (Kompas.com/Rahel Narda) (TribunJabar.id/Luthfi Ahmad Mauludin) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini