TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan untuk selalu menjaga persatuan di masyarakat.
Ganjar menekankan bahwa kalimat persatuan harus diwujudkan dalam aksi nyata, yakni dengan tidak membeda-bedakan ras, golongan, agama, hingga status sosial.
“Saya hanya mengingatkan saja bahwa pendiri bangsa semua bersatu ingin membangun negara bangsa ini bersama-sama. Kan ada Bhinneka Tunggal Ika, jadi memang berbeda tapi bersatu,” kata Ganjar.
Hal tersebut diungkapkan oleh Ganjar pada sarasehan kebangsaan HUT Kemerdekaan RI ke-78 di Halaman Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten Magelang, Jateng.
Adapun perwujudan itu dijelaskan Ganjar adalah tentang bagaimana pelayanan masyarakat diberikan secara merata oleh para kades. Hal tersebut merupakan penerapan ‘Pancasila In Action’.
Selain itu, penerapan Pancasila In Action juga berarti para kades mesti bekerja ekstra mempersembahkan inovasi kepada masyarakat.
Sehingga, menurut Ganjar, berbagai tantangan bisa dihadapi oleh para kades.
“Tadi saya ingatkan globalnya berubah terjadi distrupsi, ekonominya berkembang termak digitalnya, SDM-nya mesti siap, tapi integritas dan antikorupsi mesti berjalan,” kata Ganjar.
Ganjar pun meminta para kades untuk merenungi hal ini dan melakukan evaluasi apabila ada pekerjaan yang belum sesuai sebagaimana ‘Pancasila In Action’ tadi.
“Mari kita renungkan, hari ini kita sudah sampai di situ belum. Kalau hari ini jawabannya sudah, kita sudah sukses. Tapi kalau jawabannya belum, maka kitalah semua yang harus membereskan itu,” katanya.
Baca juga: Sambut HUT ke-78 RI, Srikandi Ganjar Gelar Pengajian Bersama Warga di Jakarta Utara
Sementara Kades Seloboro Kabupaten Magelang, Sulistianto mengatakan, Ganjar selalu menekankan pelayanan yang merata dan tidak membeda-bedakan.
“Sebagai contoh ada dari warga masyarakat mengeluh kaitannya dengan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Begitu dilaporkan ke Pak Ganjar, selalu segera ditanggapi. Itu contoh yang RTLH,” katanya.