News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Bayi Berusia 3 Hari di Sumsel Meninggal, Diduga Korban Malpraktik, Sempat Disuntik Tumit Kakinya

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi bayi. Seorang bayi di Sumsel meninggal diduga karena kelalaian bidan. Orang tua korban laporkan kasus ini.

TRIBUNNEWS.COM - Bayi berusia 3 hari di Ogan Ilir, Sumatra Selatan bernama Muhammad Agustus meninggal diduga karena kelalaian bidan.

Bayi yang lahir bertepatan dengan perayaan Kemerdekaan ke-78 RI sempat alami demam usai disuntik dan meninggal saat dirawat di RSUD Kayuagung, Ogan Komering Ilir, Sumatera Selatan.

Ibu korban, Aisah mengaku didatangi seorang bidan desa sehari setelah melahirkan.

Bidan tersebut berniat memberi bantuan untuk kesehatan bayi dan mengambil sampel dari tubuh bayi.

"Dia (bidan) bilang mau ambil sampel. Tapi tidak dijelaskan mau ambil sampel apa," paparnya, Rabu (30/8/2023), dikutip dari TribunSumsel.com.

Baca juga: Babak Baru Kasus Bayi Tertukar, Siti-Dian Bakal Lapor Polisi, RS Sentosa Tak Mau Dituding Penjahat

Aisah dan keluarganya tidak menaruh curiga terhadap tindakan penyuntikan yang dilakukan bidan ke tumit kaki bayi.

"Dua kali disuntik. Yang pertama tidak kena," lanjutnya.

Kondisi kesehatan bayi terus memburuk usai disuntik dan harus menjalani perawatan di RSUD Kayuagung.

Aisah kemudian mendapat kabar bayinya yang masih berusia 3 hari meninggal.

Ia meminta bidan yang sempat memberikan suntikan ke bayi bertanggung jawab atas kematian ini.

Namun, bidan seolah tidak merasa bersalah dan memberikan jawaban yang melukai hati Aisah dan keluarga.

Baca juga: Selama Ini Ditutupi Perawat, RS Sentosa Bogor Baru Tahu Kasus Bayi Tertukar pada Mei 2023

"Kata bidan, anak saya itu makanannya salah. Padahal baru umur dua hari, cuma minum ASI," jelasnya.

Pihak keluarga menunggu itikad baik dari bidan, namun hingga saat ini bidan tidak mengakui kesalahannya.

Menurut Aisah kasus ini sudah dibawa ke jalur hukum dan status bidan menjadi terlapor.

"Kami lapor Polres Ogan Ilir. Kami tidak terima anak kami disuntik mati seperti itu," tegasnya.

Kasi Humas Polres Ogan Ilir, Iptu Abdul Haris membenarkan adanya laporan dugaan malpraktik yang dilakukan bidan.

"Laporan sudah diterima oleh Satreskrim Polres Ogan Ilir. Tindaklanjutnya di sana," bebernya.

Baca juga: RS Sentosa Minta Kasus Bayi Tertukar Diselesaikan Secara Damai, Janjikan Beasiswa untuk Bayi

Menanggapi adanya dugaan malpraktik yang dilakukan bidan di Ogan Ilir, Dinas Kesehatan (Dinkes) Ogan Ilir, Sumsel turun tangan.

Kepala Dinkes Ogan Ilir, Hendra Kudeta menyatakan bidan yang berinisial YE sudah dipanggil dan diperiksa terkait kasus kematian bayi Muhammad Agustus.

"Sudah kami kami panggil bidannya untuk memberikan klarifikasi," ungkapya.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, ditemukan cariran dan gumpalan kuning di dalam tubuh bayi.

Kuat dugaan cairan tersebut merupakan pisang yang dikonsumi bayi.

Pisang yang sudah dikonsumsi mengakibatkan bayi sesak napas.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunSumsel.com/Agung Dwipayana)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini