Dalam kesempatan tersebut, Ganjar menyampaikan apresiasinya kepada masyarakat yang turut serta melestarikan budaya Andhum Apem Yaa Qowiyyu Ki Ageng Gribik.
“Terima kasih kepada masyarakat yang telah menunggu. Alhamdulillah kita bisa kembali mengikuti tradisi Yaa Qowiyyu. Rasanya selalu senang untuk bisa hadir di sini (Yaa Qowiyyu) setiap tahunnya."
"Mudah-mudahan tradisi Yaa Qowiyyu ini dapat terus berjalan,” ungkapnya.
Dirinya berharap tradisi tersebut dapat terus dilestarikan.
Pasalnya, kegiatan itu tak sekedar melestarikan budaya saja.
"Karena tradisi ini bisa menggerakkan banyak hal, silaturahmi, ibadah kita yang tak pernah berhenti untuk selalu berdoa dan kerukunan antar warga seperti sekarang ini," tambahnya.
"Suatu pelajaran yang bagus adalah (tradisi ini mengajarkan) tentang bersedekah," tegasnya.
"Semua berkumpul dalam keceriaan dan kebersamaan," imbuhnya.
Selain itu, kegiatan itu juga turut menggerakkan perekonomian masyarakat.
Sekaligus pertunjukan yang unik sehingga jadi magnet bagi masyarakat berbondong-bondong datang ke tempat tersebut.
Ia juga menyampaikan kata pamit kepada masyarakat Jawa Tengah yang hadir karena masa jabatannya sebagai Gubernur Jawa Tengah akan berakhir pada 5 September 2023 mendatang.
“Dalam kesempatan yang baik ini, sekaligus saya sampaikan terima kasih selama 10 tahun bersama masyarakat, kita bekerja untuk membangun Jawa Tengah."
"Terima kasih atas dukungan dan kesempatannya, 10 tahun saya mengemban amanah sebagai Gubernur Jawa Tengah. Saya mohon maaf jika ada kekurangannya,” paparnya.
Sementara itu, Bupati Klaten, Sri Mulyani, mengatakan tradisi Andhum Apem Yaa Qowiyyu Ki Ageng Gribik merupakan event tahunan yang menjadi pariwisata unggulan di Kabupaten Klaten.