News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ganjar Pranowo Sebut Wisma Perdamaian Ada Sosok Penunggu Noni Belanda, Begini Tanggapan Nana Sudjana

Editor: Erik S
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Komjen (Purn) Nana Sudjana resmi menjabat sebagai Pj Gubernur Jawa Tengah menggantikan Ganjar Pranowo setelah dilantik di kantor Kemendagri, Jakarta Pusat, Selasa (2/9/2023).

TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG -  Ganjar Pranowo memberikan guyonan ketika serah terima jabatan dengan Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Rabu (6/9/2023).

Ganjar mengungkapkan bahwasa di Wisma Perdamaian ada penunggunya yaitu noni Belanda.

Baca juga: Gandeng Musisi Jalanan, Relawan Ganjar Galang Dana Bantu Petani Tebu Korban Kebakaran

Adapun Wisma Perdamaian kini ditempati oleh PJ Gubernur Jateng sebelum pindah ke rumah dinas Puri Gedeh.

Saat ditemui awak media usai memimpin rapat koordinasi dengan seluruh bupati dan walikota di Komplek Pemprov Jateng, Nana mengatakan tidak ada apa-apa di Wisma Perdamaian.

“Aman-aman saja, tidak ada apa-apa di sana,” ucapnya sembari tersenyum lebar, sembari turun ke lantai bawah Gedung Grandika di Komplek Pemprov Jateng, Kamis (7/9/2023).

Sembari melangkah dan tertawa Nana mengatakan ia sangat betah di Wisma Perdamian.

“Saya kerasan di sana, aman-aman saja,” katanya sembari menuju ke mobil dinasnya.

 PJ Gubernur Jateng sendiri akan tinggal di Wisma Perdamaian beberapa waktu, sembari menunggu Puri Gedeh disiapkan untuk ia tinggali.

Adapun Wisma Perdamianan terletak di Jalan Imam Bonjol Nomor 209.

Bangunan tersebut memiliki luas 6,5 ribu meter persegi dan menempati lahan 15 ribu meter persegi.

Baca juga: Ini Sosok Para Jenderal Bintang 4 di Balik Ganjar & Prabowo, Bagaimana dengan Anies Tanpa Demokrat?

Dari catatan sejarah yang ditulis oleh pendirinya yaitu Nicholas Harting, bangunan tersebut sudah ada sejak era kolonial dan dikenal dengan nama De Vredestein yang artinya istana perdamaian.

Wisma Perdamaia merupakan bangunan bersejarah, karena pernah digunakan sebagai rumah dinas petinggi VOC pada pertengahan abad-19.

Gedung tersebut pertama kali digunakan sebelum 1755 menjelang pertemuan besar yaitu perjanjian Giyanti.

Ganjar Pamitan

Sehari setelah pensiun sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo berpamitan dengan jajaran forum koordinasi pimpinan daerah atau forkopimda Jawa Tengah pada Rabu (6/9/2023).

Ganjar menyambangi Kepala Kejaksaan Tinggi Negeri Jawa Tengah I Made Suarnawan, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, dan Kepala Pengadilan Tinggi Semarang Charis Mardiyanto.

Ganjar menyampaikan terima kasih atas kinerja kerja sama dan gotong royong, serta jalinan silaturahmi dan kekeluargaan di 10 tahun kepemimpinannya di Jawa Tengah.

"Saya mencoba untuk menyampaikan rasa, sedikit cerita, tentang suasana forkopimda dan bagaimana bekerja sama."

"Tentu semua ada batasnya, ada waktunya, ada periodisasinya saya sudah selesai."

"Saya menyampaikan terima kasih karena forkopimda telah membantu dengan sangat luar biasa," ujar Ganjar.

Baca juga: Gandeng Musisi Jalanan, Relawan Ganjar Galang Dana Bantu Petani Tebu Korban Kebakaran

Ganjar mengungkapkan, kerja sama Pemprov Jateng dengan forkopimda selama 10 tahun berjalan lancar dan dalam satu komitmen untuk melayani masyarakat.

Proses yang dibangun itu pun menciptakan stabilitas dan kondusivitas masyarakat di Jawa Tengah selalu terjaga.

Terlebih saat kerja keras pemerintah dengan forkopimda setiap memasuki musim mudik.

Ganjar juga mengungkap keseriusan Pemprov Jateng dan forkopimda terkait penanganan situasi saat pandemi Covid-19, hingga akhirnya Jawa Tengah memasuki masa endemi.

"Dari kejaksaan, kami selalu berkoordinasi bukan kolusi, tapi bagaimana berkoordinasi mencegah korupsi agar tidak melanggar aturan, kejaksaan selalu membantu."

"Dengan kepolisian tidak kurang-kurang."

"Karena kepolisian ini dengan TNI seringkali bareng di lapangan."

"Saya ingatnya kalau mudik, pasti polisi dikerahkan."

"Saya ingat waktu Covid-19 polisi dan TNI bareng, vaksinasi, beri bantuan," ungkap Ganjar.

Tak hanya itu, program-program dan kebijakan yang dijalankan Ganjar juga bisa berdampak ke masyarakat karena bantuan forkopimda.

"Dengan TNI dengan Pak Pangdam saya cerita TMMD selalu diuntungkan, karena membuat jalan 200 meter jadinya lebih."

"Ada bencana mereka turun saling membantu."

"Ini dari TNI-Polri tidak kurang-kurang," kata Ganjar.

Adapun gaya kepemimpinan Ganjar yang sederhana dan dekat dengan seluruh kalangan dinilai telah membuat iklim pemerintahan di Jawa Tengah menjadi bersahabat dan menyenangkan.

Hal itu dikarenakan Ganjar tidak hanya membangun hubungan institusional, tetapi juga hubungan secara personal agar setiap pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan mudah.

"Saya kira ini modal besar yang dimiliki, maka saya pamit kepada senior-senior ini karena tugas sudah selesai."

"Itu saja agar silaturahmi tidak putus," ucap Ganjar.

"Kami sering bercanda, sering berkomunikasi hubungannya tidak hanya institusional, tetapi juga personal."

"Sehingga dengan cara itu harapan kami akan lebih ringan untuk mengerjakan secara gotong-royong," pungkasnya. (*)

Penulis: budi susanto

Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul  Tanggapan Nana Sudjana Soal Guyonan Ganjar Pranowo Tentang Noni-Noni Penunggu Wisma Perdamian

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini