TRIBUNNEWS.COM – Seorang guru honorer di SD Negeri 1 Cibereum, Bogor, Jawa Barat, Mohammad Reza Ernanda mendadak dipecat oleh kepala sekolah.
Melalui cuitan di akun Twitter @egoism666 mengunggah sebuah surat yang berisikan pemberitahuan pemberhentian guru tersebut mulai Rabu (13/9/2023).
Berdasarkan surat pemberitahuan itu, Reza melakukan dua pelanggaran yakni:
- Mengambil tanpa hak data pribadi WhatsApp Kepala Sekolah sehingga menimbulkan konflik internal antara kepala sekolah dengan guru-guru.
- Tidak memiliki loyalitas, integritas dan nilai kepatuhan kepada pimpinan (Kepala Sekolah).
Di sisi lain, akun tersebut juga menyebut pemecatan itu dilakukan usai Reza mengungkap adanya dugaan pungutan liar (Pungli) saat proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah yang berada di wilayah Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor itu.
Baca juga: Viral Pria Lulusan SMA Jadi Dokter Gadungan Selama 2 Tahun, Pernah Ditangkap dengan Kasus Sama
Terkait hal tersebut, Reza pun dimintai keterangan oleh Inspektorat Daerah Bogor.
Beberapa hari kemudian, setelah Inspektorat Kota Bogor meminta keterangan Reza, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto datang mengunjungi sekolah tersebut pada Senin, (4/11/2023).
Kunjungan Bima Arya itu untuk meminta keterangan langsung kepada pihak sekolah soal laporan dugaan Pungli.
Bahkan, saat mendatangi SD Negeri 1 Cibereum itu, Bima Arya juga mengunggahnya di akun Instagram pribadinya @bimaaryasugiarto.
Guru honorer yang kerap disapa Reza itu seolah tak terima dengan pemecatan yang dilakukan secara tiba-tiba itu.
Sebab, sebelum dipecat, Reza bahkan tidak diberikan peringatan apapun.
Dikatakan Reza, ia membantah telah melaporkan adanya dugaan pungli.
"Saya hanya dimintai keterangan dan saya tidak melaporkan apapun. Saya mengatakan yang sejujur-jujurnya," kata Reza Ernanda, Rabu (13/9/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.
Lebih lanjut, Reza mengatakan kuota peserta didik baru pada ajaran 2023/2024 di SD negeri 1 Cibereum Kota Bogor seharusnya berjumlah 112 orang.
Namun, Reza mengatakan setelah PPDB selesai, muncul angka 117 peserta didik.
Dari situlah muncul indikasi adanya dugaan pungli yang dilakukan Kepala Sekolah SD Negeri 1 Cibereum Kota Bogor, Nopi Yeni.
"Dapat diindikasikan, dugaan, ada tindakan pungli," kata Reza.
Baca juga: Viral Aksi Zulhas Bagi-bagi Uang ke Warga, Pernah Juga Dilakukan saat Jogging di India
Ratusan Siswa dan Wali Murid Tak Terima
Usai mendapat surat pemberhentian kerja, mulai tanggal 13 September 2023 ini, Reza tidak lagi mengajar di SD Negeri 1 Cibereum itu dan melakukan perpisahan.
Di balik pemecatan Reza itu, rupanya ada momen haru antara siswa dan para wali murid yang tidak rela melepaskan guru kesayangannya itu.
Ratusan pelajar itu menangis dan memeluk sembari berteriak menolak pemecatan gurunya tersebut.
Bahkan tidak sedikit pelajar yang membawa kertas bertulisan penolakan atas pemecatan.
Salah satu pelajar, Lupi mengatakan menolak pemecatan itu karena menganggap Reza sosok guru yang berkualitas.
"Guru saya mau dipecat, gara-gara tidak ada kebenaran," ujarnya, Rabu (13/9/2023), dikutip dari TribunnewsBogor.com
"Padahal ngajarnya bagus, bukan cuma ngajar tapi bisa sambil bermain, gurunya seru ngajarnya berkualitas," sambungnya.
Tidak hanya Lupi saja, bahkan ratusan siswa SD Negeri 1 Cibereum juga berharap agar Reza bisa tetap mendidik di sekolah tersebut.
"Berat meninggalkan bapak, harapannya Pak Reza tetap disini," pungkasnya.
(Tribunnews.com/Linda) (TribunnewsBogor.com/Wahyu Topami/Sanjaya Ardhi)