Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan, Imam Wibowo, menjelaskan jenis kaca yang digunakan yakni tipe kaca tempered.
"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan konstruksinya."
"Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered dan kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri, apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," jelas Imam, Rabu, masih dari TribunBanyumas.com.
Selanjutnya, terkait spesifikasi akan dilihat bagaimana perencanaan dan Standar Operasional Prosedur (SOP).
"Kaca ini mesti dilihat apa yang direncanakan pemilik wahana misal untuk beban berapa dan berapa orang," lanjutnya.
"Penyebabnya sendiri belum tahu, tapi kaca yang pecah adalah satu lempeng ukuran kaca 122.4 cm."
"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi, tapi kami belum bisa menyimpulkan," papar Imam.
Baca juga: Fakta Jembatan Kaca Pecah di Banyumas, Satu Pengunjung Tewas, Keamanan Wisata Sempat Disorot
Kronologi Jembatan Kaca Pecah
Awalnya, sejumlah wisatawan menaiki jembatan kaca setinggi 15 meter sekitar pukul 10.00 WIB, Rabu.
Seorang saksi mata, Sunarto, mengungkapkan peristiwa tersebut sempat menimbulkan suara cukup keras.
"Saya lagi di sini tiba-tiba dengar suara 'glok, kropyak-kropyak' dari suara pecahan kaca," ujarnya di lokasi kejadian, Rabu, dikutip dari Kompas.com.
Sunarto yang berada di jarak sekitar 20 meter dari lokasi kejadian lantas berlari dan melihat dua orang terjatuh.
Baca juga: Satu Wisatawan Tewas Terjatuh dari Jembatan Kaca di Banyumas, Pengelola Wisata Diperiksa
Sementara, dua orang lainnya tersangkut di rangka jembatan.
"Saya lihat dua jatuh ke bawah, dua tersangkut."
"Dua orang yang jatuh itu tidak sadarkan diri, ibu-ibu semua," jelas Sunarto.