Dua wisatawan yang jatuh ke bawah tersebut kritis dan satu meninggal dunia.
Baca juga: Jembatan Kaca yang Pecah di Banyumas Tewaskan Wisatawan, 12 Saksi Diperiksa Termasuk Pengelola
DPU Turun Tangan
Pihak Dinas Pekerjaan Umum (DPU) juga turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan.
Pengecekan dilakukan pada kaca yang digunakan pada jembatan.
Imam Wibowo selaku Petugas DPU Bidang Penataan Bangunan mengatakan, kaca yang digunakan merupakan kaca berjenis tempered.
"Kita lihat jatuhnya kaca yang pecah bukan konstruksinya."
Baru melihat jenis kaca dan tipe kaca tempered dan kita akan ukur ketebalan secara detail dan tiap kaca beda perlakuan sendiri apakah pecahnya jadi serpihan atau lempengan," katanya kepada Tribunbanyumas.com.
Ia pun akan memeriksa bagaimana perencanaan serta standar operasional jembatan tersebut.
"Kaca ini mesti dilihat apa yang direncanakan pemilik wahana misal untuk beban berapa dan berapa orang," jelasnya.
Ditanya soal penyebab pecahnya kaca, pihak DPU masih belum bisa menjelaskan.
"Kalau lihat tempat jatuhnya itu di dekat sama tumpuan, bukan karena di konstruksi tapi kami belum bisa menyimpulkan," ungkapnya.
Polisi Periksa Pengelola dan Pemilik
Pihak kepolisian pun memeriksa sejumlah saksi.
Kasatreskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi mengatakan, pihak kepolisian sudah memeriksa lima saksi.
"Kami sudah periksa lima orang, termasuk pihak owner dan dan pengelolanya," kata Agus melalui pesan singkat, Rabu (25/10/2023) petang.
Mengutip Kompas.com, pihak kepolisian juga akan meminta keterangan saksi korban.