Bersangkutan langsung dibawa RSUD Kab. Karangasem untuk mendapat pengobatan.
"Masih di RSUD Karangasem. Seandainya yang bersangkutan mengamuk, baru akan dirujuk ke RSJ Bangli,"kata Sedana, pejabat asal Kubu.
Untuk diketahui, kasus ODGJ di Kab. Karangasem mencapai 1.107 orang yang tersebar di semua Kecamatan di Karangasem.
Jumlah ini sesuai dengan kasus yang telah ditangani oleh Puskesmas di Kab. Karangasem dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kab. Karangasem.
Baca juga: Anjing Peliharaan Rebut Sosis yang Dimakan Bocah Bangli, Wajahnya Digigit hingga Luka Parah
Ada juga beberapa yang sudah di rujuk ke RSJ Bangli.
Rinciannya yakni kasus ODGJ di Kec. Karangasem mencapai angka 244, tersebar di Puskesmas I dan II Kecamatan Bebandem 101 kasus.
Kecamatan Manggis 159 kasus, Sidemen 93 kasus, Selat 116 kasus, Kecamatan Rendang 120 kasus, Abang 132 kasus, serta Kubu 142 kasus ODGJ.
Usia penderita masih didominasi 15 - 59 Tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Karangasem, Gusti Bagus Putra Pertama, mengaku, kasus ODGJ di Karangasem menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
"Dulu tahun 2017 di kisaran angka 1.500 lebih. Tapi sekarang sudah turun secara bertahap oleh pemerintah. Pengobatan terus digencarkan,"kata Gusti Pertama, sapaannya
Pejabat asal Kecamatan Sidemen mengatakan, 1.107 orang sudah di diagnosa gangguan jiwa oleh medis dan sekarang masih menjalani perawatan baik rawat jalan maupun rawat inap di RSJ Bangli.
Sedangkan yang rawat jalan, biasanya medis lakukan kunjungan atau bersangkutan mengambil obat di faskes.
Penyebab yang bersangkutan alami gangguan jiwa sebagian besar dikarenakan depresi.
Kemungkinan karena masalah kesehatan, ekonomi, keluarga, dan percintaan.