News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibu dan Anak Tewas di Mobil

Alasan Yoris Keluar dari Yayasan Pendidikan Milik Yosep, Takut jadi Target Pembunuhan Berikutnya

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Pravitri Retno W
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yoris, anak tertua Yosef dan Almarhum Tuti Suhartini. Yoris ungkap alasannya keluar yayasan setelah ibu dan adiknya ditemukan tewas.

TRIBUNNEWS.COM - Yayasan pendidikan yang didirikan Yosep diduga sebagai pemicu kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu dua tahun silam.

Yayasan Bina Prestasi Nasional yang terletak di Subang, Jawa Barat, masih diselidiki perihal keuangannya oleh Polda Jabar.

Lantaran, ada data siswa fiktif dan aliran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Anak pertama Yosep dari pernikahan dengan Tuti, Yoris, sempat menjabat sebagai ketua yayasan sebelum kasus pembunuhan terjadi.

Namun, setelah Tuti dan Amalia ditemukan tewas terbunuh, Yoris mengundurkan diri dari yayasan dan membuka usaha bersama istrinya.

Baca juga: Fakta Baru Yayasan yang Diduga jadi Pemicu Kasus Subang, Didirikan Yosep di Tanah Milik Mimin

Kuasa hukum Yoris, Leni Anggraeni, mengatakan kliennya sempat dicurigai terlibat kasus pembunuhan karena keluar yayasan setelah ibu dan adiknya tewas.

Yoris keluar yayasan karena masih trauma dan takut menjadi target pembunuhan selanjutnya.

“Bisa saja dia dijadikan target pembunuhan berikutnya, A Yoris sudah mulai curiga mungkin gara-gara yayasan (pembunuhan Tuti dan Amalia terjadi),” ungkapnya, Senin (6/11/2023), dikutip dari TribunJabar.id.

Kini, yayasan tersebut terbengkalai dan operasional yayasan dibekukan dinas terkait sementara waktu.

Yoris sempat ditawari kembali mengurus yayasan yang menaungi SMP dan SMK.

Permintaan tersebut ditolak Yoris karena ia sudah tinggal di rumah mertua dan tak mau berurusan dengan yayasan lagi.

Leni menjelaskan permasalahan dana yayasan pernah dibongkar mantan kepala sekolah.

“Mungkin ini karena ada aduan dari kepala sekolah dari yang sebelumnya, Pak Dedi, padahal kan Pak Dedi ini orang Pak Yosep,” tuturnya.

Baca juga: Yoris Sangat Terpukul Lihat Adegan Danu Seret Jasad Tuti ke Mobil Alphard

Menurut Leni, Yoris dianggap terlibat kasus penggelapan dana yayasan karena sempat menjabat sebagai ketua.

“Jadi kalo Yoris ini kan sebenarnya, dia cuma tahunya terima gaji, yang ngurus lain-lain orangnya papah (Yosep) katanya,” jelasnya.

Leni menyatakan Yosep yang pantas dicurigai menggelapkan dana yayasan karena mencairkan dana BOS untuk membayar pengacara.

“Setelah kejadian pembunuhan kok sibuk nyari pengacara kata Yoris,” tandasnya.

Muhamad Ramdanu atau Danu dan Yosef Hidayah alias Yosep saat digiring Petugas ke Ruang Tahanan Polda usai ditetapkan menjadi tersangka kasus Pembunuhan Ibu dan anak di Jalancagak (Dok Istimewa)

Yoris Mengaku Dijebak Yosep

Leni Anggraeni mengatakan Yosep diduga menjebak kliennya agar terlihat terlibat kasus pembunuhan yang terjadi dua tahun silam.

Yoris terseret dalam kasus pembunuhan di Subang karena sempat memasuki tempat kejadian perkara (TKP).

Baca juga: Tak Hadir di Pra Rekonstruksi Kasus Subang, Mimin, Arigi dan Abi Ada di Mana?

"Ini baru dugaan ya bisa benar bisa salah, ini ada indikasi yang mau menjebak Yoris."

"Kaya mau mengkambinghitamkan Yoris lah," jelasnya, Jumat (5/11/2023).

Menurut Leni, Yoris diminta Yosep mengambil mobil Yaris milik Amalia di rumah Tuti yang menjadi lokasi pembunuhan.

Kemudian, Yoris juga diminta mengambil pull golf di rumah yang terletak di Desa Jalancagak, Kabupaten Subang ini.

"Pertama, yang waktu kejadian, Yoris disuruh dateng ke TKP sama omnya (Mulyana), sepupunya (Arif), disuruh mengambil pull golf." 

"Kenapa harus Yoris, itu (pull golf) diambil dulu sama Pak Yosep terus dikasihkan ke Yoris," terang Leni.

Leni menambahkan Yosep menggunakan kain di tangan saat memberikan pull golf ke Yoris.

Baca juga: Ada 95 Adegan Kasus Subang, Dari Curhat Yosep ke Danu Hingga Esksekusi Tuti dan Amel

Yoris menerima pull golf dengan tangannya dan diberikan ke petugas kepolisian.

Penyidik menaruh curiga ke Yoris lantaran memasuki TKP sehari setelah pembunuhan terjadi.

Yoris dianggap merusak TKP kasus pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2021 tersebut.

"Kedua, mobil Yaris memang bukan barang bukti, barang bukti kan Alphard. Tapi kan Yaris ini ada di TKP." 

"Nah, (Yoris) disuruh bawa mobil Yaris oleh omnya dan sepupunya yang polisi itu, terus dibawa ke rumah Yoris, akhirnya Kapolres marah kan," tandasnya.

Leni menjelaskan Yoris semakin curiga Yosep menjebaknya setelah kunci rumah Tuti dan perhiasan Amelia diserahkan kepadanya.

Baca juga: Peran 5 Tersangka Kasus Subang: Yosep Bopong Jasad Amalia ke Mobil, Mimin di TKP saat Eksekusi

"Jadi kalau ada anggapan Yoris menguasai rumah, jelas ada bukti chatting-nya kok." 

"Karena logika berpikirnya begini, untuk apa diserahkan ke Yoris, kenapa enggak diserahkan langsung ke kepolisian oleh Pak Y ini," pungkas Leni.

Yoris Raja Amanullah keluarga terdekat korban kasus Subang (Screenshot video youtube)

Oknum Polisi Diduga Terlibat

Setelah proses pra rekonstruksi, terungkap ada seorang bantuan polisi (banpol) dan oknum polisi yang diduga ikut terlibat dalam perusakan TKP.

Keponakan Yosep yang bernama Arif Lukman Nurhakim diduga sebagai oknum polisi yang terlibat dalam kasus pembunuhan dua tahun silam.

Arif Lukman merupakan anak dari Mulyana, adik kandung Yosep.

Baca juga: Peran 5 Tersangka Kasus Subang: Yosep Bopong Jasad Amalia  Mobil, Mimin di TKP saat Eksekusi

Dalam keterangannya, Arif Lukman membantah terlibat dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.

"Tentang uang yang disebutkan yang katanya saya meminta, justru saya tidak tahu persis. Namun, ceritanya begini, saat setelah menjemput Yoris dari TKP untuk ikut perwakilan autopsi, sesampainya di polsek saya dihampiri Pak Mulyana, ayah saya," ungkap Arif, Sabtu (4/11/2023).

Ia menyatakan menyerahkan uang kepada Ace tanpa mengetahui maksud dan tujuannya lantaran diperintah oleh ayahnya, Mulyana.

"Yang saya tahu di pom bensin Ciater, dua mobil ambulans dan satu mobil unit polsek berhenti untuk beli bensin dan Saudara Ace turun menghampiri petugas pom dan para sopir ambulans. Jadi tidak ada saya meminta kepada Saudara Yoris," lanjutnya.

Arif Lukman juga membantah mendatangi lokasi pembunuhan dan mengambil mobil Yaris milik Amalia.

Ia hanya diminta mengambil kucing yang ada di TKP dan mobil Yaris yang terparkir di sana.

Baca juga: Sempat Bantah Terlibat, Yosep Ternyata yang Gotong Jasad Anaknya ke Dalam Bagasi Mobil Alphard

"Saya bantah hal itu. Yang sebenarnya ialah sore setelah asar sekitar jam 17.00 WIB kurang, ada penyidik Reskrim Polres Subang mengobrol dengan keluarga yang berada di polsek."

"Saat itu kebetulan saya pun di sana. Ada Yosep, Yoris, Mulyana, dan ada Mas G dan kerabat juga Saudara A."

"Di sana kami diminta untuk mengambil kucing, takut mati, dan mobil Yaris yang saat itu mereka bilang enggak ada keterkaitannya. Semua yang ikut mendengarkan setuju," beber Arif.

Arif Lukman mengaku tidak mengetahui mobil Yaris tersebut dibawa kemana dan oleh siapa.

"Jadi apa tujuannya bilang kalau saya yang menyuruh ambil? Lalu setelah itu penyerahan kunci juga dari pihak penyidik polres kepada keluarga utama (Yosep dan Yoris), lalu semuanya mengobrolkan mobil itu mau disimpan di mana."

"Pak Kades Jalancagak juga ada kok saat itu. Yang jelas saya hanya ikut berkata mau disimpan di mana pun mobil itu (di Yoris, kediaman nenek, di saya atau di Mulyana) yang penting hati-hati di jalannya," jelasnya.

(Tribunnews.com/Mohay) (TribunJabar.id/Nazmi Abdurrahman/Hilda Rubiah/Rheina Sukmawati/Salma Digna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini