TRIBUNNEWS.COM, BOGOR -- Empat hari dilaporkan hilang dari rumahnya, dokter Qory Ulfiyah Ramayanti membawa kabar mengejutkan.
Dokter cantik tersebut muncul di kantor Polres Bogor dan menyeret sang suaminya ke tahanan polisi.
Pasalnya, Qory melaporkan suaminya Willy Sulistio ke polisi atas tuduhan kekerasan dalam rumah tangga.
Baca juga: Dokter Qory Ditemukan, Sengaja Kabur dari Rumah usai Alami KDRT, Polres Bogor akan Periksa Suaminya
Dikutip dari TribunnewsBogor, dokter Qory memilih pergi dari rumahnya yang berlokasi di Keluarahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jawa Barat tanpa membawa identitas dan ponsel miliknya pada Senin (13/11/2023).
Setelah empat hari berlalu, kabar baik datang dari Qory Ulfiyah Ramayanti yang akhirnya mendatangi Polres Bogor.
Bukannya melepas rindu setelah beberapa hari tak berjumpa, Qory Ulfiyah Ramayanti justru melaporkan sang suami karena mengaku menjadi korban KDRT.
Satreskim Polres Bogor pun menindaklanjuti laporan tersebut dengan memeriksa sejumlah saksi.
Willy Sulistio pun kini ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi dan harus bertanggung jawab atas kesalahan yang dilakukan terhadap istrinya.
"Kami menemukan bukti yang cukup bahwa menerapkan kekerasan dalam rumah tangga yang membuat korban kabur dari rumah," ujar Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro kepada wartawan, Jumat (17/11/2023).
Atas kejadian tersebut, kini tersangka harus mendekam dibalik jeruji besi dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun.
"Pelaku dijerat dengan pasal 44 Nomor 23 Tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)," tegasnya.
Baca juga: Viral Seorang Dokter Hilang saat Hamil 6 Bulan, Disebut Cekcok dengan Suami hingga Jadi Korban KDRT
Mengandung 6 Bulan
Kasatreskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara mengungkapkan, dokter berusia 37 tahun itu dalam kondisi baik-baik saja.
"Berhubung keluarganya di Tasikmalaya, jadi dokter Qory hanya didampingi sama pihak P2TP2A," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (17/11/2023).
Dalam kesempatan itu, dokter yang katanya tengah mengandung dengan usia 6 bulan itu juga melaporkan suaminya atas dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Sementara itu, suami dari Qory Ulfiyah Ramayanti yakni Willy Sulistio juga sudah berada di Mapolres Bogor.
Akan tetapi, sang suami belum dipertemukan dengan istrinya, sebab dirinya juga sedang dimintai keterangan oleh pihak kepolisian.
"Belum, sampe sekarang belum dipertemukan kami masih melakukan pemeriksaan terpisah terhadap yang bersangkutan, karena memang terakhir yang bersangkutan meninggalkan rumah kan dengan keadaan baru ada pertengkaran lah antar keduanya," terangnya.
Sengaja Kabur
Rupanya Dokter Qory sengaja kabur dari rumahnya terlibat cekcok dengan sang suami.
Sang Dokter Cantik berusia 37 tahun itu pun menguak pengakuannya memilih kabur dari rumahnya selama 4 hari tersebut.
Rupanya saat hilang, Dokter Qory tak pergi ke rumah orangtuanya ataupun kerabatnya.
Ia memilih mendatangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Bogor.
Saat sang suami mencarinya, Dokter Qory memilih berada di rumah tampung P2TP2A.
"Sehari setelah keluar dari rumah itu datang ke Pa RT dari kantor P2TP2A menjelaskan bahwa yang bersangkutan sudah aman dan ditampung di rumah tampung P2TP2A," ujar Kasat Reskrim Polres Bogor, AKP Teguh Kumara saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (17/11/2023).
Kepada petugas P2TP2A, Dokter Qory mengaku minta mendapatkan perlindungan karena menjadi korban KDRT.
Disana, Dokter Cantik yang tengah hamil 6 bulan itu menjalani assesment dari P2TP2A.
"Jadi dr. Qory mendatangi kantor P2TP2A untuk meminta perlindungan, Yang bersangkutan mengalami situasi kejiwaan depresi akibat dugaan adanya tindakan KDRT berulang kali yang dialami dirinya," ungkapnya
Saat ini, kata AKP Teguh Kumara, pihaknya masih mendalami keterangan korban yang datang ke Mapolres Bogor didampingi langsung oleh P2TP2A.
"Kami sudah mintai keterangan, yang bersangkutan keadaanya sehat," ujarnya saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com, Jumat (17/11/2023). (Muamarrudin Irfani/Damanhuri/Tribun Bogor)