"Tapi saya ngotot karena gak tahu kejadian seperti ini," ungkap Khairani.
Tak hanya itu, korban juga sempat tak masuk sekolah beberapa hari tanpa sepengetahuan orang tuanya.
Hal itu terungkap setelah guru mengadukan bahwa korban lama tak aktif bersekolah.
H pun beralasan tengah memiliki masalah di sekolah.
Namun, saat itu, Khairani tak menganggap masalah yang dialami anaknya itu sebagai persoalan yang serius.
Dua hal itulah yang pada akhirnya membuat Khairani menyesal begitu mengetahui anaknya disiksa oleh teman dan alumni sekolah.
Kronologi Penganiayaan
Sementara itu, ayah korban, Rahmat Dalimunthe mengatakan, peristiwa yang dialami putranya itu terjadi pada Kamis (23/11/2023).
Dari informasi yang ia terima, saat itu, anaknya bersekolah seperti biasa.
Namun, karena ada persiapan menjelang hari guru, maka MH pamit keluar sebentar mengendarai sepeda motor.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba MH dicegat dan dipiting oleh teman satu sekolahnya berinisial ASR.
Setelah itu, MH dibawa ke sebuah tempat yang sudah ada beberapa orang lain menunggu.
Baca juga: Siswa SMA di Medan Dianiaya Teman Sekolah hingga Alumni, 4 Orang jadi Tersangka, 3 Masih Buron
Sementara ASR langsung pergi meninggalkan korban.
Selanjutnya, MH dibawa pergi ke sebuah tempat. Di sini korban mengalami penyiksaan oleh FAS, yang merupakan alumni tempat korban bersekolah.
"Pertama di telapak tangan, kedua di punggung tangan diolesi minyak karo."