Laporan Wartawan Tribun Kalteng Ahmad Supriandi
TRIBUNNEWS.COM, PANGKALAN BUN - Nyawa Habil (10) melayang usai diterkam buaya.
Terkaman buaya ini masih membekas dalam ingatan orang terdekatnya yakni Abdan dan Fadel.
Saat mandi bersama Abdan dan Fadel, Habil diserang buaya.
Fadel yang masih berumur sepuluh tahun teman Bocah Habil masih trauma untuk mandi di Sungai Arut.
Bahkan dirinya sempat jatuh sakit setelah kejadian yang menimpa sahabatnya Habil.
"Sempat tidak sekolah satu hari," ujar Fadel kepada Tribunkalteng.com saat ditemui di kediamannya RT 5 Mendawai Seberang, Kotawaringin Barat, Rabu (29/11/2023).
Baca juga: Penyebab Buaya di Kalteng Terkam Bocah 10 Tahun, Perubahan Perilaku hingga Kerusakan Lingkungan
Fadel di temani ayah dan ibu kandungnya menceritakan saat kejadian Fadel mengira korban meminta tolong karena kakinya keram.
"Saya kira dia keram," kata Fadel.
Saat itu Fadel langsung berteriak minta tolong.
Ia memberitahukan kejadian itu kepada keluarga korban.
Titi (47), Ibu Kandung Fadel mengatakan saat itu Fadel berteriak kepadanya bahwa Habil tenggelam.
"Waktu itu Saya mendengar Fadel berteriak, bahwa temannya tenggelam," ucap Titi.
Menurut cerita Fadel kepada Ayahnya, Abdan yang saat itu berada di dekat Habil bahkan terlempar ke atas dan jatuh lagi ke sungai diduga terkena punggung buaya yang menyerang Habil.
"Abdan langsung bergegas naik, dia lari ketakutan dan badannya gemetar," jelas Edison (50) Ayah Fadel.
Saat ini Fadel terlihat mulai pulih dari traumanya, namun Fadel mengakui masih takut untuk mandi di Sungai Arut. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com dengan judul Kejadian Bocah Habil Diterkam Buaya di Sungai Arut Kobar, Menyisakan Trauma Bagi Rekan Korban