News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Marapi

Erupsi Gunung Marapi Tahun 1979 Menewaskan 60 Orang dan 19 Anggota Penyelamat Terperangkap Longsor

Editor: Eko Sutriyanto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Erupsi Gunung Marapi di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.

TRIBUNNEWS.COM, AGAM - Gunung Marapi yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat meletus, Minggu (3/12/2023) sekitar pukul 14.54 WIB.

Meletusnya gunungapi berketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut ini ditandai dengan adanya muntahan kolom abu berisi material vulkanik hingga 3.000 meter dari puncak kawah yang disertai suara gemuruh.

Menurut hasil perekaman seismogram Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi Gunung Marapi terekam dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi 4 menit 41 detik.

Gunung Marapi menjadi salah satu gununga pi yang paling aktif di Pulau Sumatera.

Dilansir dari laman vsi.esdm.go.id, ketinggian Gunung Marapi adalah 2.891,3 mdpl dengan beberapa bagian kawah.

Bagian-bagian kawah Gunung Marapi antara lain Kaldera Bancah, Kapundan Tuo, Kabun Bungo, Kapundan Bongso, Kawah Verbeek atau Kapundan Tenga.

Baca juga: Upaya Evakuasi Puluhan Pendaki di Gunung Marapi Erupsi Terus Dilakukan

Letusan Gunung Marapi berupa letusan secara eksplosif maupun efusif dengan masa istirahat rata - rata 4 tahun namun  sejak awal tahun 1987 sampai saat ini, letusannya menjadi bersifat eksplosif dan sumber letusannya hanya berpusat di Kawah Verbeek.

Letusan Gunung Marapi biasanya disertai suara gemuruh, dan lontaran material seperti abu, pasir, lapili.

Bahkan terkadang diikuti oleh lontaran material pijar dan bom vulkanik (Rasyid, 1990).

Jenis potensi bahaya Gunung Marapi yang dapat mengancam keselamatan manusia dan harta benda, terdiri atas awan panas, hujan abu lebat, lontaran batu (pijar) dan lahar.

Sementara kejadian aliran lava jarang mencapai lereng bawah yang berpenduduk, sehingga tidak membahayakan.

Sejarah letusan Gunung Marapi tercatat sejak tahun 1807 yang serupa dengan letusan pada 1822.

Dilansir dari Kompas.com, pada 1822 terjadi kepulan asap hitam kelabu yang disusul leleran lava disertai sinar api merah tua dalam waktu seperempat jam lalu  asap dan awan debu selama setengah hari juga teramati sinar api terus-menerus sampai keesokan harinya.

Kerusakan yang diakibatkannya kecil (du Puy, 1845, p.12; Junghuhn, p.139-1240).

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1833, 1834, 1845, 1854, 1855, 1856, 1861, 1863, 1871, 1876, 1877, 1878, 1883, 1885, 1886,dan 1888.

Pada rentang tahun 1889, 1904, 1905, 1908, 1910, 1911, 1913, terjadi letusan namun keterangan kurang jelas.

Letusan berikutnya kembali terekam pada tahun 1916, 1917, 1918, 1919, 1925, 1927, 1929, 1930, 1932, 1949, 1951, dan 1952.

Pada tahun 1955, 1956, 1957, 1958, 1967, dan 1970 terpantau adanya peningkatan aktivitas.

Lalu letusan terjadi pada tahun 1971, 19722, 1973, 1975, dan 1977.

Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) pukul 14.54 WIB. (screnshoot video whatsapp grup)

Letusan pada 8 September 1978 berupa letusan eksplosif di kawah Verbeek dan c, dengan asap letusan berbentuk kembang kol mencapai ketinggian lk 1500m.

Pada tanggal 30 April 1979 menurut laporan pers pada saat itu disebutkan 60 orang meninggal dunia akibat letusan Gunung Marapi.

Disebutkan juga 19 orang pekerja penyelamat terperangkap oleh tanah longsor.

Begitu juga letusan pada 8 Mei dan 14 Oktober 1980, letusan eksplosif disertai suara gemuruh pada kawah Verbeek dengan Tinggi asap lk.1000m dan hujan abu sampai ke Kabupaten Tanah Datar.

Letusan berikutnya terjadi pada tahun 1981, 1982, 1983, 1984, 1985, 1987, 188, 1989, dan 1990. 

Berikutnya memasuki akhir tahun 2011 hingga awal tahun 2014, Gunung Marapi menampakkan peningkatan aktivitasnya melalui letusan yang menyemburkan abu dan awan hitam.

Menurut catatan di akhir tahun 2011, semburan abu terbawa angin hingga mencapai Kabupaten Padang Pariaman.

Selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2014, Gunung Marapi meletus pukul 16.15 WIB, melepaskan beberapa material hingga ke wilayah Kabupaten Agam dan Tanah Datar.

Adapun tanggal 7 Januari 2023, Gunung Marapi mengalami erupsi pada pukul 06.11 WIB.

Saat Gunung Merapi erupsi, diketahui ada sejumlah pendaki yang masih berkemah padahal sebelumnya sudah ada imbauan kepada masyarakat, wisatawan maupun pendaki agar tidak mencapi puncak. (Kompas.com/BNPB/Tribun Padang)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Gunung Marapi, Gunung Berapi Aktif di Sumatera Barat

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini