News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Erupsi Gunung Marapi

Gunung Marapi Erupsi: Alami 45 Kali Letusan, 11 Pendaki Tewas, 49 Lainnya Berhasil Dievakuasi

Penulis: Nanda Lusiana Saputri
Editor: Nuryanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Abu vulkanik Gunung Marapi di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, membumbung tinggi pasca erupsi pada Minggu siang, 3 Desember 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekira pukul 14.53 WIB.

Hingga pagi ini, Senin (4/12/2023), Gunung Marapi masih mengalami erupsi.

Sejak erupsi pada Minggu pukul 14.53 WIB hingga 23.59 WIB, tercatat sudah 36 kali letusan dan 16 kali hembusan.

Sementara pada Senin dari pukul 00.00 WIB hingga 06.00 WIB, tercatat sudah 9 kali letusan dan 43 kali hembusan.

"Sebanyak sembilan kali letusan dan 47 hembusan (abu vulkanik)" kata Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, dilansir TribunPadang.com.

Rifandi menjelaskan, letusan yang terjadi sepanjang Senin kolom abunya belum terpantau.

Baca juga: 11 Pendaki yang Meninggal Dalam Proses Evakuasi dari Puncak Gunung Marapi, 12 Lainnya Masih Dicari

"Ketinggian kolom belum teramati karena tertutup awan," ujarnya dalam keterangan tertulis, Senin, mengutip Kompas.com.

Ia menuturkan, status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada.

Sehingga masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi.

11 Pendaki Tewas

Erupsi Gunung Marapi juga memakan korban jiwa, sebanyak 11 pendaki Gunung Marapi ditemukan meninggal dunia, Senin.

Hal itu disampaikan Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik saat dihubungi Kompas.com, Senin.

Menurut Abdul, identitas korban yang meninggal dunia belum diketahui.

Saat ini, korban meninggal dunia masih dalam proses evakuasi dari atas gunung.

"Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan MD (meninggal dunia). Sedangkan 3 orang lainnya selamat," ungkapp Abdul.

75 Pendaki Terjebak

Berdasarkan data dari Basarnas Padang, sebanyak 75 pendaki terjebak saat Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu sore.

Dari jumlah tersebut, 49 di antaranya berhasil dievakusi.

Belasan pendaki Gunung Marapi via Koto Baru sudah berhasil di evakuasi, Minggu (3/12/2023) (Istimewa (Dok BKSDA Sumbar))

8 dari 49 pendaki yang berhasil dievakuasi dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang karena mengalami sejumlah luka.

Hingga saat ini, masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan.

Viral Video Pendaki Terjebak di Gunung Marapi

Sebuah video yang memperlihatkan seorang pendaki wanita terjebak di Gunung Marapi, viral di media sosial.

Diketahui, Gunung Marapi mengalami erupsi pada Minggu (3/12/2023) sekira pukul 14.53 WIB.

Dalam video yang beredar, tampak seorang wanita berambut panjang tubuhnya dipenuhi abu erupsi.

Wanita tersebut terlihat sesak napas dan berusaha menarik napas dalam-dalam.

Pendaki wanita itu diketahui bernama Zhafirah Zahrim Febrina (19), mahasiswi Politeknik Negeri Padang.

Baca juga: Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, 11 Pendaki Ditemukan Tewas, Korban Selamat Alami Luka Bakar

Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik membenarkan wanita yang di video tersebut adalah pendaki yang terjebak di Gunung Marapi saat erupsi.

Video itu sengaja direkam oleh Zhafirah dan dikirimkan kepada ibunya untuk mengabarkan dirinya yang terjebak di Gunung Marapi.

Kendati demikian, Abdul mengatakan, Zhafirah telah berhasil dievakuasi.

"Benar, dia korban yang terjebak di Gunung Marapi. Dia berhasil dievakuasi," katanya dalam keterangan tertulis, Senin (4/12/2023), dilansir Kompas.com.

Saat ini, kata Abdul, Zhafirah telah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang untuk mendapatkan pertolongan medis.

Saat ditemukan, Zhafirah dalam kondisi lemah dan mengalami luka bakar di tubuh.

Dilansir TribunPadang.com, Rani Radelani, ibu Zhafirah mengatakan, barang-barang anaknya sudah hilang.

Video itu, kata Rani, dikirim oleh Zhafirah melalui ponsel pendaki lain yang tercecer.

"Barang dia hilang semuanya, jadi ada handphone orang dapat sama dia."

"Ada sinyal dan bisa dibuka handphone-nya (dikirim kondisinya)," kata Rani, Minggu.

Rani juga mengabarkan kondisi putrinya yang mengalami tangan patah dan luka-luka.

"Tangannya patah, luka-luka. Tidak kuat lagi katanya," jelas dia.

Rani menambahkan, putrinya mendaki bersama teman kampusnya sejak Jumat (1/12/2023) dan berencana pulang pada Minggu.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunPadang.com dengan judul UPDATE Aktivitas Marapi: Erupsi Masih Terjadi, PGA Catat 108 Letusan dan Hembusan Abu Vulkanik

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunPadang.com/ Muhammad Fuadi Zikri/Wahyu Bahar, Kompas.com/Perdana Putra)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini