Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Tim gabungan berjumlah kurang lebih 300 orang diterjunkan guna mencari 18 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi erupsi.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Ph.D memaparkan, tim gabungan terdiri dari unsur BPBD Provinsi Sumatera Barat, BPBD Kabupaten Agam, BPBD Kabupaten Tanah Datar, BPBD Kabupaten Padang Pariaman, BPBD Kota Padang Panjang, BPBD Kota Bukittinggi, BPBD Kabupaten Lima Puluh Kota, BPBD Kota Sawahlunto, Basarnas, TNI/Polri, PMI, Tagana, relawan masyarakat, dan mahasiswa penggiat alam atau mapala di Sumatra Barat.
"Para personil bergabung untuk melakukan upaya operasi pencarian dan pertolongan, pendampingan warga, dan pemantauan aktivitas Gunung Api Marapi," tutur dia dalam keterangan di Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Baca juga: 1 Korban Meninggal Erupsi Gunung Marapi Berhasil Dievakuasi, Berjenis Kelamin Laki-laki
Hingga hari ini, Gunung Marapi yang berketinggian 2.891 mdpl ini masih mengalami erupsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat, erupsi terakhir terekam di seismograf pada Selasa (5/12), pukul 06.24 WIB, dengan amplitudo maksimum 25.2 mm dan durasi 80 detik.
Dari 75 pendaki terdampak, 40 di antaranya sudah berhasil turun dan kembali ke rumah masing-masing.
Sebanyak 12 orang lainnya mengalami luka-luka dan masih dalam perawatan intensif di RSUD dr. Achmad Mochtar (RSAM) Bukittinggi.
Sementara itu, Tim Disaster Victim Identification atau Tim DVI telah berhasil mengidentifikasi korban meninggal dunia sebanyak 5 orang.
Sementara 18 orang lainnya masih dalam pencarian dan pertolongan.
Baca juga: Anggota Polisi Diduga Hina Pendaki Korban Erupsi Gunung Marapi, Polda Sulut: Akun Medsos Dipalsukan
"Yang sudah berhasil teridentifikasi 5 orang. Semuanya sudah diserahkan kepada keluarga. Untuk 18 pendaki yang belum turun, ini tetap kita upayakan terus untuk pencarian, sambil kita juga terus melihat kondisi di lapangan," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Agam, Bambang Wasito.