TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Camat Koto Tangah, Darmalis, mengungkapkan dua warganya menjadi korban erupsi Gunung Marapi.
"Iya ada warga kita, yaitu anak dan ibunya," kata Camat Koto Tangah, Darmalis melalui sambungan telepon.
Darmalis mengatakan, anak dan ibu itu merupakan warga Tabak Batu Sungai Lareh, Kelurahan Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Sumbar.
"Korban bernama Wahlul Alde Putra yang berusia 19 tahun dan ibunya bernama Novita Intan Sari," kata Darmalis.
Baca juga: UPDATE: 13 Pendaki Gunung Marapi Meninggal, 8 Jenazah di Antaranya Dalam Proses Evakuasi
Lalu bagaimana kondisi kedua korban?
Darmalis mengaku tidak mengetahui kondisi korban saat ini.
Pantauan TribunPadang.com, terlihat di Pos 1 Jalur Via Batu Palano dipenuhi oleh petugas dan pihak keluarga dari korban.
Ibu dan anaknya ini adalah masyarakat yang tengah melakukan pendakian di Gunung Marapi.
13 Korban Meninggal
Hingga Selasa (5/12/2023) siang sebanyak 13 pendaki meninggal dunia akibat erupsi Gunung Marapi, Minggu (3/12/2023).
Sebelumnya jumlah korban meninggal kemarin ada 11 orang, lima di antaranya telah diidenfikasi.
Kepala Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengungkapkan, hari ini, Selasa (5/12/2023) akan melakukan evakuasi kepada 8 korban dengan kondisi meninggal dunia.
"Sekarang sudah ada delapan korban yang sudah dibungkus tinggal diturunkan tim," ujarnya.
Baca juga: 2 Jenazah Mahasiswa PNP Korban Erupsi Gunung Marapi Dimakamkan di Tanah Datar & Padang Pariaman
Namun untuk identitas 8 korban pendaki yang dinyatakan meninggal dunia belum diketahui.
Sementara itu 5 jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi telah diidentifikasi Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah (Polda) Sumatra Barat.
Berikut identitas jenazah pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang sudah teridentifikasi:
- Muhammad Adan berjenis kelamin laki-laki, umur 21 tahun dari Pekanbaru, Riau.
- Muhammad Teguh Ananda, laki-laki, umur 20 tahun dari Padang.
- Nazatra Adzin Mufadhol, laki-laki berusia 22 tahun asal Pekanbaru, Riau.
- Muhammad Al Fikri, laki-laki berusia 19 tahun asal Padang
- Nurva Afitri, perempuan berusia 27 tahun asal Padang Pariaman.
Proses Evakuasi Terkendala
Erupsi Gunung Marapi yang masih berlangsung hingga Selasa (5/12/2023) pukul 12.00 WIB menjadi kendali bagi tim gabungan untuk melakukan proses evakuasi terhadap 18 korban yang masih berada di kawasan Gunung Marapi.
Hingga siang ini tercatat sudah lima kali erupsi Gunung Marapi.
Erupsi tersebut membuat hujan abu menyelimuti kawasan Gunung Marapi.
Selain hujan abu, juga terpantau kabut asap dan hujan gerimis di bagian bawah kaki gunung.
Baca juga: Kondisi Terkini 14 Mahasiswa PNP Korban Erupsi Gunung Marapi: 2 Meninggal, 6 Selamat, 6 Masih Dicari
"Jadi kondisi erupsi ini membuat tim harus waspada juga, meski lokasi korban sudah dipastikan," ujar Kepala Kantor SAR Padang, Abdul Malik, Selasa siang.
Abdul Malik memastikan ada delapan korban meninggal dan sudah berhasil dibungkus kantong jenazah.
Namun masih terkendala untuk evakuasi ke bawah karena kondisi cuaca dan erupsi.
Sisa 10 korban lagi yang akan dievakuasi dari lokasi tempat mereka ditemukan sebelum dibawa ke bawah.
Pantauan terkini ada sekitar enam unit ambulans yang sudah bersiap menunggu evakuasi korban untuk dibawa ke RSAM Bukittinggi untuk diidentifikasi.
Semua Korban Ditemukan
Sebelumnya tim gabungan pencarian korban erupsi Gunung Marapi Sumatra Barat, sudah menemukan semua korban, Selasa (5/12/2023).
Diketahui, korban merupakan pendaki gunung yang saat erupsi terjadi tengah berada di puncak gunung. Total tercatat 75 pendaki di sana.
Terdapat 18 korban lagi yang akan dievakuasi petugas.
Enam korban telah ditemukan sejak Senin kemarin dan 12 lainnya ditemukan hari ini.
Baca juga: Korban Kelima Erupsi Gunung Marapi Berhasil Teridentifikasi, Namanya Nurva Asal Padang Pariaman
Semuanya berhasil ditemukan setelah petugas melakukan penyisiran hingga pagi tadi.
Sementara, 57 pendaki telah dievakuasi oleh petugas sejak Minggu pasca-erupsi.
Dari jumlah itu, lima orang di antaranya dinyatakan meninggal dunia dan telah terindentifikasi.
Ketua Kantor SAR Kota Padang, Abdul Malik mengatakan, hari ini tim gabungan menargetkan mengevakuasi delapan korban.
"Jadi sepuluh lagi posisinya sudah diketahui, tapi masih perlu dipastikan ulang, mengingat kondisi," katanya.
Abdul menyampaikan kondisi terkini di kawasan Gunung Marapi, erupsi masih berlangsung, sehingga terjadi hujan abu vulkanik serta gerimis sejak pagi tadi.
Akibatnya, tim gabungan sulit mengevakuasi dan bertahan di posko menunggu kondisi yang memungkinkan.
Soal kondisi korban, Abdul mengatakan pihaknya telah mengetahui, namun ia belum bisa membeberkan, sebab perlu diidentifikasi terlebih dahulu.
Berikut nama pendaki korban erupsi Gunung Marapi yang akan dievakuasi tim gabungan hari ini (seorang di antaranya telah dievakuasi namun belum teridentifikasi):
1. Wahlul Ade Putra
2. Novita Intan Sari
3. Rizki Rahmad Hidayat
4. Lenggo Baren
5. Reihani Zahra Fadli
6. Filhan Alfiqh Faizin
7. Aditya Prasetyo
8. Yasirli Amri
9. Divo Suhandra
10. M. Wilky Saputra
11. Frengki Candra Kusuma
12. Afranda Junaidi
13. M. Rido kurniawan
14. Irfandi Putra
15. Zikri Habibi
16. Ilham Nanda Bintang
17. Muhammad Iqbal
18. Siska Afrina
19. Liarni
Erupsi Minggu Sore
Diketahui, erupsi yang terjadi pada pukul 14.54 WIB itu melontarkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter dari atas puncak.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dalam keterangan tertulisnya menyebut, erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara lebih kurang 4 menit 41 detik.
Pasca erupsi, Gunung Marapi berada pada Status Level II (Waspada).
Rekomendasi dari PVMBG, masyarakat disekitar Gunung Marapi dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung api Marapi pada radius 3 kilometer dari kawah atau puncak.
Pasca-erupsi, sejumlah daerah yang berada tak jauh dari Gunung Marapi terdampak hujan abu hingga kerikil.
Bahkan hujan abu vulkanik terpantau sampai ke sejumlah daerah di Pasaman Barat.
(TribunPadang.com/Rezi Azwar)
Diolah dari artikel yang telah tayang di TribunPadang.com dengan judul Anak dan Ibu Asal Lubuk Minturun Padang jadi Korban Tewas Erupsi Gunung Marapi