Laporan Wartawan Tribun Jogja Hanif Suryo
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Potensi cuaca ekstrem terjadi di DI Yogyakarta selama periode Natal 2023 hingga tahun baru 2024 atau Nataru yakni hujan lebat yang disertai angin kencang dan tingginya gelombang air laut.
Untuk itu masyarakat, termasuk wisatawan yang akan berkunjung ke DI Yogyakarta perlu mewaspadai potensi cuaca ekstrem selama nataru itu.
Kepala Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta , Warjono SSi MKom saat sebenarnya sudah memasuki musim penghujan namun terkadang terlena di saat sekarang, sewaktu tidak ada hujan dan sebenarnya ada sesuatu yang mengganggu, sehingga tidak turun hujan.
"Ada tekanan rendah di sisi utara, beberapa hari yang lalu muncul tropical siklon yang menarik ke utara sehingga kondisinya di sini (DI Yogyakarta) cerah, tapi 3-4 hari lagi ada potensi hujan yang masuk ke wilayah Jogja," kata Warjono dalam bincang redaksi bersama Tribun Jogja bertajuk "Mitigasi Bencana, Liburan Nataru lancar & Keluarga Bahagia", Kamis (21/12/2023).
Baca juga: Beredar Informasi 5 Orang di Kabupaten Puncak Meninggal karena Kelaparan Imbas Cuaca Ekstrim
Dikatakannya, ada potensi tekanan rendah di selatan, yang justru akan membentuk jalur wilayah ke Jawa yang tentunya di daerah-daerah sepanjang Jawa itu menjadi perhatian yang cukup intens karena adanya penumpukan awan.
Sekarang orang mungkin terlena karena cuaca baru cerah-cerahnya," tambahnya.
Menjelang libur Nataru yang sudah di depan mata, Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta juga menyiapkan informasi dan sarana-sarana untuk mendukung kenyamanan wisatawan yang berkunjung ke DI Yogyakarta , terutama melalui transportasi darat dan udara.
"Dari (transportasi) udara kami sudah stand by di YIA, menyiapkan peralatan-peralatan yang mendukung keamanan transportasi udara serta memberikan informasi, bagaimana sebelum terjadi cuaca buruk, kami sudah siapkan prakiraan," ujarnya.
Kemudian di jalur-jalur darat, informasi perihal cuaca juga diberikan oleh Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta, terutama jalur-jalur yang dilalui bus serta kereta api.
"Untuk masyarakat Yogyakarta maupun wisatawan, kami ada satu grup yang real time yang mencakup wilayah sampai ke tingkat kecamatan, jadi ketika ada cuaca buruk mereka sudah siap termasuk mitigasinya," ujarnya.
"Risiko gelombang tinggi juga bisa muncul meskipun tidak sesering di musim kemarau. Tapi di musim penghujan bisa tiba-tiba muncul ketika ada tropical siklon," ungkapnya. ( Tribunjogja.com )
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Stasiun Meteorologi Kelas II Yogyakarta Sebut Ada Potensi Cuaca Ekstrem Selama Pekan Nataru