TRIBUNNEWS.COM, SEKAYU - Hingga kini penyebab tewasnya Heri dan keluarga di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) belum terungkap.
Dugaan sementara 4 anggota keluarga itu menjadi korban pencurian dengan kekerasan (curas).
Sebelumnya Heri disebut baru saja menjual tanah seharga Rp 200 juta.
Namun informasi terkini, Heri baru menjual tanahnya seharga Rp 100 juta dan bukan Rp 200 juta.
Baca juga: Kronologi Penemuan 4 Mayat di Muba, 1 Korban Masih Pakai Baju Pramuka, Baru Jual Tanah Rp 200 Juta
Heri menjual tanah pada seorang warga Sekayu bernama Hendrik pada bulan Agustus 2023 lalu sebesar Rp 100 juta untuk kurang lebih 2 hektare tanah miliknya.
Hendrik ketika dikonfirmasi Sripoku.com melalui Whatsapp, mengakui tanah tersebut ia beli dari teman yang menyebutkan bahwa ada tanah yang mau dijual di Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Muba.
"Saya beli tanah itu sekitar bulan Agustus atau 4 bulan yang lalu sekitar Rp 100 juta. Tanah tersebut dari padu padan teman yang menjual tanah kepada saya," ujar Hendrik, Kamis (21/12/2023).
Tanah tersebut dibeli sebesar Rp 100 juta untuk 2 hektare tanah sekaligus rumah dan bangunan tempat tinggal Heri dan keluarga.
"Saya dikatakan dekat dengan korban tidak terlalu, tapi dia minta setelah tanah tersebut dijual ingin meneruskan atau tinggal di tanah tersebut. Saya setuju untuk sekalian menjaga, karena sudah lama tidak dicek ternyata korban ditemukan sudah meninggal," ungkapnya.
Kendati baru mengenal korban, Hendri menyebutkan bahwa Heri orang baik dan tidak ada masalah.
Kabar meninggalnya Heri dan keluarganya mengejutkan Hendrik.
Baca juga: Dicopot Karena Dilaporkan Jebak Pedagang Beras di Muba, Ini Harta Kekayaan AKP Agung Wijaya Kusuma
"Baik dia orangnya, tidak neko-neko. Kalau untuk pekerjaan sehari-hari dia serabutan disamping menjaga kebun tanah milik saya," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kasat Reskrim Polres Muba Iotu Dedi Kurniaan SH belum bisa menyimpulkan terkait adanya uang hasil penjualan tanah yang hilang.
"Saat ini kita masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, kita belum bisa menyimpulkan," ujarnya.
Sebelumnya, masyarakat Desa Lumpatan Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Rabu (20/12/2023) digemparkan dengan penemuan 4 jenazah.
Jenazah tersebut berjenis kelamin laki-laki berjumlah 2 orang dan perempuan 2 orang.
Keempat jasad tersebut diketahui pertama kali ditemukan masyarakat sekitar pukul 14.00 WIB.
Diketahui identitas dari keempat mayat tersebut yakni, Heri (50), Masturo (70) ibu dari Heri, Aurel (6) dan Marsel (11) yang merupakan anak dari Heri.
Jasad tersebut diduga telah membusuk selama 4 hari karena salah satu korban masih mengenakan pakaian sekolah pramuka.
Baca juga: Jenazah Pasutri Beserta Anaknya Korban Kecelakaan di Tol Lubuk Pakam Dimakamkan Satu Liang Lahad
Korban Sempat Izin Jual Tanah
Rusdi (50), kakak sulung Heri saat dijumpai di Rumah Sakit Bhayangkara mengatakan, ia mendapat kabar ibu dan adiknya tewas sekitar pukul 14.00 WIB.
"Terakhir ketemu sekitar satu bulan yang lalu. Saya tinggalnya di Betung, begitu dapat kabar ibu meninggal langsung ke lokasi, keluarga syok," ujar Rusdi, Rabu (20/12/2023).
Rusdi mengaku tidak mengetahui bagaimana kronologi dan dimana titik-titik penemuan mayat keempat anggota keluarganya itu.
"Sebab begitu sampai sudah ada pihak kepolisian jasad sudah dibungkus. Masuk rumah saja tidak sempat," katanya.
Heri sehari-hari jualan keliling dan sudah dua tahun terakhir dan pisah ranjang dengan sang istri yang sedang bekerja sebagai TKI di Singapura.
"Semenjak pisah dengan istrinya dia ajak ibu tinggal di Sekayu. Jadi ketika dia berjualan ada ibu yang menjaga anak-anaknya," sambung dia.
Rusdi membenarkan jika adiknya itu memang sudah meminta izin kepadanya untuk menjual kebun sawit milik ibunya.
Dengan alasan untuk membuka usaha sambil merawat ibu dan anak-anaknya.
"Itu kebun warisan dari ibu kami. Memang almarhum sempat minta izin ke saya katanya mau jual kebun untuk modal buka usaha," katanya.
Sepengetahuannya almarhum Heri tidak ada musuh sama sekali saat tinggal di Sekayu.
Ia berharap pelaku pembunuhan terhadap keluarganya itu segera tertangkap.
"Harapan saya semoga pelakunya cepat ditangkap," tutupnya.
Polda Sebut Korban Perampokan
Ditreskrimum Polda Sumsel bergabung dengan Satreskrim Polres Muba turun tangan untuk mengungkap penyebab tewasnya satu keluarga yang berjumlah empat orang di Dusun Bagan Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin.
Dirreskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo mengatakan, dari hasil olah TKP ada barang-barang milik korban yang hilang. Sehingga ini kuat diduga ada pencurian disertai kekerasan.
"Kalau dilihat dari TKP-nya ada barang-barang milik korban yang hilang, jadi indikasi dugaan kuatnya mengarah ke tindak pidana pencurian dengan kekerasan.
Tim gabungan sudah diturunkan ke TKP, sejumlah saksi saksi sudah diperiksa untuk dimintai keterangannya," ujar Anwar, Kamis (21/12/2023).
Anwar menambahkan, tim gabungan masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap misteri kematian empat korban termasuk mendalami motif dari kasus ini.
“Kami masih mendalami dari beberapa saksi yang telah kami periksa.
Untuk perkembangan lebih lanjut akan kami sampaikan," katanya.
Untuk kepentingan autopsi, jenazah para korban dibawa ke Intalasi Kedokteran Forensik RS Bhayangkara M Hasan Palembang Rabu 20 Desember 2023 malam.
Artikel ini telah tayang di Sripoku.com dengan judul Korban Pembunuhan di Muba Baru Jual Tanah Rp 100 Juta, Jenazah Sudah Membusuk Empat Hari