Lantaran emosi, Sarmo melakukan penganiayaan dengan cara mencekik korban dan membantingnya ke lantai.
"Saat berteduh pelaku mengetahui Katiyani mempunyai uang dari jual sepeda motor, lalu pelaku merayu untuk meminjam uang."
"Sekira pukul 18.00 waktu itu akhirnya Katiyani dibunuh dengan cara dicekik di tempat berteduh itu," jelasnya.
Baca juga: Pembunuhan Satu Keluarga di Musi Banyuasin: Penyebab Kematian, Kondisi dan Lokasi Penemuan Mayat
Selain melakukan pembunuhan, Sarmo juga mengambil uang Rp 11 juta serta hanphone milik korban.
Setelah mengubur jasad korban, Sarmo mendatangi rumah Katiyani dan memberi pesan ke suaminya.
Pesan tersebut berisi Katiyani kabur ke Kalimantan dan meminta cerai karena memiliki pacar baru.
4 Orang jadi Korban Pembunuhan
Jumlah korban pembunuhan berantai di Wonogiri dengan tersangka Sarmo bertambah menjadi empat orang.
Awalnya, Sarmo mengaku telah membunuh dua pria bernama Sunaryo dan Agung Santosa dengan cara diberi racun potas.
Jasad keduanya ditemukan Kecamatan Girimarto, Wonogiri pada Kamis (7/12/2023) lalu.
Kapolda Jawa tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi, mengatakan setelah dikembangkan terungkap Sarmo membunuh dua orang lain, yakni Katiyanti (26) dan Sudirmo.
Baca juga: Polisi masih Belum Mengetahui Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Pasuruan
"Benar yang bersangkutan (tersangka) atas nama Sarmo mengakui telah membunuh dua orang dengan cara meracun, kemudian dikembangkan lagi pada tanggal 21 Desember 2023," ujarnya, Sabtu (30/12/2023), dikutip dari TribunSolo.com.
Kasus pembunuhan dilakukan Sarmo dalam rentang waktu Desember 2020 hingga Desember 2023.
"Jadi empat kejadian inilah mengawali diungkapnya kasus, kemudian jajaran reserse kami Wonogiri di -ackup oleh jajaran Polda Jawa Tengah, baik itu Nafis, Labfor maupun Dokes dengan metode scientific running investigation," tuturnya.
Diketahui, Sarmo ditangkap pada Rabu (6/12/2023) karena terlibat kasus pencurian dengan pemberatan di Wonogiri.