News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

4 Orang Tewas di Musi Banyuasin

Sosok Eeng Praza, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Musi Banyuasin, Ditangkap di Jambi

Penulis: Faisal Mohay
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kasus pembunuhan satu keluarga di Desa Lumpatan 1, Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumsel akhirnya terungkap setelah pelakunya, Eeng Praza ditangkap. Motif pembunuhan ini ternyata dilatarbelakangi bisnis jual beli handphone antara pelaku Eeng dengan korban Heri.

TRIBUNNEWS.COM - Pelaku pembunuhan satu keluarga di Musi Banyuasin, Sumatra Selatan ditangkap di rumah keluarganya di Kabupaten Muaro Jambi, Minggu (31/12/2023).

Pelaku yang bernama Eeng Praza sempat berpindah-pindah tempat persembunyian usai masuk daftar pencarian orang (DPO).

Eeng Praza merupakan teman bisnis korban yang bernama Heri.

Pelaku yang berusia 48 tahun berasal dari Desa Purwosari, Kecamatan Lais Kabupaten, Musi Banyuasin.

Baca juga: Motif Pembunuhan Satu Keluarga di Muba Berawal dari Bisnis Jual Beli HP, Modal Rp 30 Juta Pemicunya

Diketahui, Heri, nenek dan dua anaknya ditemukan tewas di dalam rumah dalam kondisi membusuk pada Rabu (20/12/2023) lalu.

Wadireskrimum Polda Sumsel, Kombes Pol Tulus Sinaga mengatakan pelaku sempat meminjamkan uang sebesar Rp30 juta ke korban untuk bisnis jual beli handphone.

Kedatangan pelaku ke rumah korban untuk menagih uang modal tersebut.

"Motif, pelaku memberikan modal jual beli handphone namun belum mendapat keuntungan. Datang ke tempat korban untuk minta uang modal Rp 30 juta beserta keuntungannya," paparnya, Senin (1/1/2023), dikutip dari Sripoku.com.

Polisi masih mendalami motif pembunuhan karena hanya berasal dari pengakuan pelaku.

"Sebab motif ini masih sangat subjektif dari pelaku, tidak menutup kemungkinan akan berkembang ke motif yang lain. Kami tetap lakukan pendalaman lagi soal kasus ini," tegasnya.

Kombes Pol Tulus Sinaga menambahkan uang Rp30 juta yang dipinjamkan ke korban diberi secara bertahap.

Baca juga: Update Kasus Penyerangan Buntut Pembunuhan Sopir Pasca Lakalantas di Wamena, 2 Korban Tewas

Saat dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolda Sumsel, pelaku mengaku keuntungan penjualan handphone akan dibagi dua.

"Handphone yang dijual itu handphone baru pak. Harganya Rp 1,1 juta dijual Rp 1,8 juta nanti untungnya dibagi dua," ucapnya.

Menurut Eeng, korban Heri sempat menyerangnya terlebih dahulu ketika ditagih utang.

"Kami berkelahi kemudian korban menyerang saya duluan makanya saya serang balik, pertama Heri dulu (dibunuh) baru ibunya," beber pelaku.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Sumsel, Kombes Pol M Anwar Reksowidjojo menyatakan pembunuhan terhadap Heri dan ibunya dilakukan menggunakan balok kayu.

Dua anak Heri yang berada di dalam rumah juga dibunuh untuk menghilangkan jejak.

Baca juga: Kronologi Lengkap Pembunuhan Berantai di Wonogiri: 3 Pria Diracun, 1 Perempuan Dicekik

"Ibu atau nenek korban pun ikut dipukul pelaku dengan kayu."

"Saat itu dua anak korban yang berusia 12 tahun dan 5 tahun waktu kejadian melarikan diri ke arah belakang rumah lalu dikejar pelaku," ujarnya.

Usai melakukan pembunuhan, pelaku melarikan diri dan membuang handphone serta balok kayu yang digunakan untuk membunuh.

4 anggota keluarga yang ditemukan tewas di Musi Banyuasin merupakan korban pembunuhan. Berikut penyebab kematian, kondisi hingga lokasi penemuan mayat (Kolase Tribunnews.com)

Kata Dokter Forensik

Sebelumnya, Dokter forensik Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra menyatakan keempat korban meninggal karena hantaman benda tumpul.

"Semuanya akibat kekerasan benda tumpul, baik di kepala. Tanda-tanda senjata tajam tidak ada sama sekali," jelasnya.

Jasad keempatnya juga telah membusuk bahkan ada yang tidak utuh karena dimakan binatang.

Diduga satu keluarga tersebut dibunuh 2 hingga 3 hari sebelum ditemukan.

Baca juga: Awal Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri Terungkap, 3 Korban Diracun dan 1 Dicekik hingga Tewas

"Hanya neneknya saja yang masih bagus, yang lain sudah busuk. Untuk organ dalam sudah mengalami pembusukan lanjut jadi tidak bisa dipaksakan."

"Perkiraan sudah meninggal paling lama 3 hari," ungkapnya.

Sempat Jual Tanah Warisan

Kakak Heri, Rusdi (50), mengaku terakhir kali mengunjungi rumah korban sebulan lalu.

Ia mengaku kaget ketika mendengar kabar ibu, Heri, dan dua keponakannya tewas.

"Saya tinggalnya di Betung, begitu dapat kabar ibu meninggal langsung ke lokasi, keluarga syok," paparnya, Rabu (20/12/2023), dikutip dari Sripoku.com.

Jasad satu keluarga tersebut telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Moh Hasan Palembang untuk proses autopsi.

Setiba di Muba, Rusdi langsung menuju rumah korban, namun tidak bisa masuk.

Baca juga: Pengakuan Pelaku Pembunuhan Wanita di Lampung, Akui Menyesal dan Takut

"Sebab begitu sampai sudah ada pihak kepolisian jasad sudah dibungkus," bebernya.

Rusdi menjelaskan Heri sudah pisah ranjang dengan istrinya selama setahun.

Istri Heri memilih bekerja di luar negeri sehingga Heri mengajak ibunya tinggal di rumah untuk menjaga anak-anak.

Sebelum meninggal, Heri sempat meminta izin ke keluarga untuk menjual kebun sawit milik ibunya.

Tanah warisan tersebut sudah terjual seharga Rp200 juta.

"Itu kebun warisan dari ibu kami. Memang almarhum sempat minta izin ke saya katanya mau jual kebun untuk modal buka usaha," ucapnya.

Menurut Rusdi, semasa hidup Heri tidak memiliki musuh sama sekali.

"Harapan saya semoga pelakunya cepat ditangkap," tegasnya.

Baca juga: Barang Bukti Kasus Pembunuhan Berantai di Wonogiri, 4 Korban Dibunuh dari Tahun 2020 hingga 2023

Kepala Desa setempat, Agus Kurniawan, membenarkan Heri sempat menjual tanah dan diduga menjadi korban perampokan.

"Ya ada informasi korban ini baru menjual tanah beberapa waktu lalu, untuk jumlahnya tidak diketahui," tandasnya.

Saat ditelusuri, sejumlah barang milik korban juga tidak ada di rumah seperti sepeda motor.

"Ada juga motor korban hilang, untuk yang lainnya kita belum mengetahuinya secara pasti. Saat ini masih ditangani oleh pihak kepolisian," ujar dia.

Agus Kurniawan menyatakan keempat jasad ditemukan karena warga mencurigai ada aroma tak sedap dari dalam rumah.

"Jasad korban ditemukan sekitar pukul 14.00 WIB yang ditemukan oleh masyarakat."

"Saat ini kasus tersebut sedang ditangani oleh pihak kepolisian," bebernya.

Sebagian artikel telah tayang di Sripoku.com dengan judul Terungkap, Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Muba Ternyata Rekan Korban

(Tribunnews.com/Mohay) (Sripoku.com/Fajeri Ramadhoni/Adi Kurniawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini