Sedangkan pada resepsi hari kedua lebih banyak yaitu 4.000 tamu undangan.
Pengantin hingga Kerabat Pakai Batik Buatan Istri Paku Alam X
Pada kesempatan yang sama, Gusti Kanjeng Bendoro Raden Ayu Adipati (G.K.B.R.A.A) Paku Alam X menyebut bahwa dirinya telah membuat batik Indra Widagdo untuk kedua mempelai, orang tua, hingga kerabat.
Dia mengungkapkan makna dari batik buatannya itu aadalah mengacu pada Bathara Indra.
Selain itu, makna tersebut juga selaras dengan tema dhaup ageng yaitu "Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra".
"Bathara Indra adalah yang suka ilmu pengetahuan, suka belajar dan Bathara yang pintar," jelasnya.
Baca juga: GKBRAy Adipati Paku Alam X: Matur Nuwun, Batik Ceplok Mangkara sampai di Tangan Paus Fransiskus
Kadipaten Pakualaman sengaja memilih tema Manifestasi Kecerdasan Bathara Indra karena terinspirasi oleh Bathara Indra.
Pasalnya, calon pengantin laki-laki dikenal memiliki kepedulian dalam pendidikan dan ilmu pengetahuan.
Lebih lanjut, Wisroyo mengatakan Dhaup Ageng bukan hanya sekedar pernikahan tetapi juga menjadi upaya pelestarian kebudayaan di Kadipaten Pakualaman.
"Acara pernikahan kali ini yang ada di Pura Pakualaman bukan hanya sekedar pernikahan biasa seperti yang ada di masyarakat. Namun juga salah satu dari upaya, merealisasi dari apa yang disampaikan oleh Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Paku Alam ke X pada saat jumenengan dulu karena Beliau pengemban kebudayaan," ucapnya.
Wisroyo pun meminta maaf kepada masyarakat jika saat prosesi pernikahan dan resepsi pada 10-11 Januari 2024 terganggu aktivitasnya lantaran ada beberapa rua jalan yang ditutup sementara.
Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jogja dengan judul "Dhaup Ageng, Kadipaten Pakualaman Undang Presiden Jokowi, Tiga Capres-Cawapres Hingga 58 Kerajaan dan "Permaisuri Kadipaten Pakualaman Ciptakan Batik Indra Widagdo Sambut Dhaup Ageng, Ini Maknanya"
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jogja/Hanif Suryo)