Menurutnya, ia datang ke lokasi untuk memastikan kesehatan para pengungsi dan juga menyalurkan bantuan.
"Saya datang ke lokasi pengungsian korban bencana tanah longsor ini, bersama keluarga besar Ikatan Dokter Indonesia Kabupaten Subang sembari menyalurkan bantuan sembako dan bantuan lainnya untuk para pengungsi," ungkapnya.
Bantuan tersebut, kata Maxi, diharapkan bisa meringankan beban para pengungsi.
"Semoga bantuan ini bisa bermanfaat dan membantu meringankan beban para pengungsi, sekaligus mencukupi kebutuhannya selama di pengungsian," katanya.
Diwartakan sebelumnya, wisata Mata Air Cipondok dilanda tanah longsor, Minggu (7/1/2024) sekira pukul 17.30 WIB.
Bencana tanah longsor tersebut terjadi setelah hujan lebat melanda Subang bagian selatan.
Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Subang, Udin Jazudin mengatakan, masih ada korban yang hilang.
Korban bernama Dana (42) serta dua pemilik warung di kawasan wisata.
"Dana, korban yang belum ditemukan ini adalah pemilik wisata Mata Air Cipondok, sementara 2 korban lainnya pemilik warung di objek wisata tersebut," katanya.
TribunJabar.id melansir, data terbaru sesuai dengan asesmen tim URC Pusdalops BPBD Subang, ada satu korban bernama Oom (57) yang meningal dunia.
Oom adalah pemilik warung di kawasan wisata mata air Cipondok.
Baca juga: Longsor di Kawasan Wisata Mata Air Cipondok Subang, Pemilik Obyek Wisata dan 2 Pemilik Warung Hilang
Lalu ada korban luka ringan bernama Sukandi (40) dan Awaliah (15).
"Selain itu ada juga korban luka berat yang dirawat IGD Puskesmas Kasomalang 7 orang, dan IGD Puskesmas Cisalak 2 orang," ujar Udin Jazudin, Senin (8/1/2024).
Selain itu, sebelumnya ada enam wisatawan yang dilaporkan hilang, ternyata selamat dan sudah kembali ke rumahnya masing-masihng.